Siapa Mau Pindah ke Desa Indah Ini Dibayar Hampir Rp1 Miliar

Kamis, 23 November 2017 - 12:32 WIB
Siapa Mau Pindah ke...
Siapa Mau Pindah ke Desa Indah Ini Dibayar Hampir Rp1 Miliar
A A A
VALAIS - Sebuah desa yang indah di Swiss mempertimbangkan untuk menawarkan uang sebesar 53.000 poundsterling atau sekitar Rp954,1 juta (hampir Rp1 miliar) kepada keluarga yang bersedia pindah ke sana. Tawaran itu dibuat untuk membantu menghentikan eksodus dari komune.

Warga sebuah desa kecil di barat daya Swiss memilih pada sebuah kebijakan yang menawarkan uang kepada orang luar jika mereka pindah ke sana.

Desa bernama Albinen itu berada di dekat Leukerbad, Valais, Swiss. Otoritas setempat khawatir eksodus penduduk dalam beberapa tahun terakhir akan membuat desa tersebut kosong.

Banyak rumah di desa di wilayah Albinen itu digunakan sebagai rumah liburan. Perwakilan komune, Beat Jost, kepada kantor berita Swiss, ATS, mengatakan bahwa tiga keluarga telah meninggalkan desa baru-baru ini dan pindahnya delapan murid berarti sekolah setempat harus ditutup.

Menurut proposal desa, keluarga yang memutuskan untuk membeli atau membangun rumah di desa tersebut dapat segera ditawari uang 19.000 poundsterling per orang dewasa dan 7.600 poundsterling per anak.

Sedangkan keluarga yang beranggotakan empat orang dapat ditawari 53.000 poundsterling untuk pindah ke sana.

Namun, ada ketentuan bagi calon penduduk. Yakni, harus berusia di bawah 45 tahun dan harus bersedi tinggal minimal sepuluh tahun di sana.

Ketentuan lainnya, rumah yang mereka beli atau bangun harus bernilai setidaknya senilai 152.000 poundsterling dan harus menjadi tempat tinggal utama mereka.

Desa tersebut akan membayar polis dengan dana sekitar 76,4 ribu poundsterling setahun. Otoritas setempat kepada penduduk mengatakan bahwa masyarakat akan mendapat keuntungan melalui pajak dan kontrak konstruksi.

”Ini adalah investasi di masa depan desa,” tulis surat kabar setempat mengutip otoritas setempat, seperti dikutip dari The Independent, Kamis (23/11/2017).
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5665 seconds (0.1#10.140)