Bantu Palestina, Vladimir Putin Sebut Sebagai Tugas Suci Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Moskow mempunyai kewajiban moral untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada penduduk sipil di Jalur Gaza . Hal itu diungkapkan pemimpin Rusia itu dalam pertemuan dengan kabinet.
“Ini adalah misi yang sangat penting, bersifat kemanusiaan, dan mulia. Kita perlu membantu orang-orang yang menderita akibat kejadian yang sedang berlangsung,” kata Putin melalui tautan video seperti dilansir dari RT, Rabu (22/11/2023).
Pemimpin Rusia itu kemudian menggambarkan pemberian bantuan kepada warga sipil Palestina di Gaza sebagai “tugas suci kami.”
Sehari sebelumnya, Putin mengatakan kepada para pemimpin BRICS lainnya bahwa dia tersentuh oleh video yang menggambarkan anak-anak Palestina dioperasi tanpa anestesi.
Saat menghadiri pertemuan puncak BRICS yang diadakan secara daring, Presiden Rusia itu menyatakan bahwa kematian ribuan orang, perpindahan penduduk sipil secara massal, dan bencana kemanusiaan yang terjadi merupakan penyebab keprihatinan yang paling mendalam.
“Ketika Anda menyaksikan bagaimana anak-anak dioperasi tanpa anestesi – ini tentu saja menimbulkan perasaan yang sangat istimewa,” tambah Putin.
Dikatakan oleh Putin, meskipun mengamankan gencatan senjata kemanusiaan adalah tugas utama dalam jangka pendek, Moskow ingin melihat perdamaian abadi di wilayah tersebut.
"Hal ini hanya dapat dicapai berdasarkan resolusi PBB sebelumnya yang menyerukan pembentukan dua negara – Israel dan Palestina," kata Putin.
Menurut Putin, negara-negara anggota BRICS lainnya mempunyai pendirian yang sama dengan Rusia dalam banyak hal, seperti yang ditunjukkan oleh cara mereka memberikan suara di Majelis Umum PBB.
“Ini adalah misi yang sangat penting, bersifat kemanusiaan, dan mulia. Kita perlu membantu orang-orang yang menderita akibat kejadian yang sedang berlangsung,” kata Putin melalui tautan video seperti dilansir dari RT, Rabu (22/11/2023).
Pemimpin Rusia itu kemudian menggambarkan pemberian bantuan kepada warga sipil Palestina di Gaza sebagai “tugas suci kami.”
Sehari sebelumnya, Putin mengatakan kepada para pemimpin BRICS lainnya bahwa dia tersentuh oleh video yang menggambarkan anak-anak Palestina dioperasi tanpa anestesi.
Saat menghadiri pertemuan puncak BRICS yang diadakan secara daring, Presiden Rusia itu menyatakan bahwa kematian ribuan orang, perpindahan penduduk sipil secara massal, dan bencana kemanusiaan yang terjadi merupakan penyebab keprihatinan yang paling mendalam.
“Ketika Anda menyaksikan bagaimana anak-anak dioperasi tanpa anestesi – ini tentu saja menimbulkan perasaan yang sangat istimewa,” tambah Putin.
Dikatakan oleh Putin, meskipun mengamankan gencatan senjata kemanusiaan adalah tugas utama dalam jangka pendek, Moskow ingin melihat perdamaian abadi di wilayah tersebut.
"Hal ini hanya dapat dicapai berdasarkan resolusi PBB sebelumnya yang menyerukan pembentukan dua negara – Israel dan Palestina," kata Putin.
Menurut Putin, negara-negara anggota BRICS lainnya mempunyai pendirian yang sama dengan Rusia dalam banyak hal, seperti yang ditunjukkan oleh cara mereka memberikan suara di Majelis Umum PBB.