Pakai Kafiyeh dan Berdoa untuk Jalur Gaza, Jemaah Umroh Ditahan Tentara Saudi

Sabtu, 18 November 2023 - 08:02 WIB
loading...
Pakai Kafiyeh dan Berdoa untuk Jalur Gaza, Jemaah Umroh Ditahan Tentara Saudi
Arab Saudi tahan jemaah umroh yang memakai kafiyeh Palestina dan berdoa untuk Jalur Gaza. Foto/Ilustrasi
A A A
RIYADH - Arab Saudi menahan jemaah yang menunjukkan solidaritasnya untuk Jalur Gaza dan berdoa untuk Palestina di tempat-tempat suci di Makkah dan Madinah.

Seorang aktor dan presenter asal Inggris yang sedang menunaikan ibadah haji bersama keluarganya di Makkah mengaku ditahan tentara karena mengenakan kaffiyeh Palestina.

Islah Abdur-Rahman memutuskan untuk pergi menunaikan ibadah Umroh pada akhir bulan Oktober, dan telah menyuarakan keprihatinan atas tindakan keras terhadap simbol atau bentuk solidaritas untuk Palestina di Arab Saudi.

“Saya dihentikan oleh empat tentara karena mengenakan keffiyeh putih di kepala saya dan tasbih berwarna Palestina di pergelangan tangan saya,” katanya kepada Middle East Eye.

“Saya diantar ke lokasi di luar lokasi di mana mereka menahan orang-orang karena kemungkinan melakukan kejahatan atau pelanggaran. Begitu saya ditahan, ada tentara lain yang menginterogasi saya dan bertanya tentang kewarganegaraan saya, mengapa saya di sini, dari mana saya bepergian, berapa lama saya di sini,” tuturnya seperti dikutip dari Middle East Eye, Sabtu (18/11/2023).

Para prajurit kemudian meminta Abdur-Rahman untuk meniru cara dia mengenakan keffiyeh, sementara mereka mendiskusikannya dan mengambil visanya.

“Jelas bahwa syal adalah masalahnya,” katanya. “Mereka berbicara dalam bahasa Arab tapi mereka terus mengucapkan 'keffiyeh Palestina' dan melihat syalnya," ungkapnya.

“Akhirnya, ketika saya dilepas, seorang pekerja mendatangi saya, mengambil syal saya dan berkata, ‘Ini tidak bagus, Israel-Palestina tidak bagus, jadi jangan dipakai, tidak boleh,'” ujarnya.

Abdur-Rahman kemudian disuruh menandatangani formulir pelepasan dan memberikan sidik jarinya, setelah menyerahkan keffiyeh.

Tempat terakhir yang diharapkan Abdur-Rahman adalah pusat penahanan, yang seharusnya merupakan tempat ziarah spiritual keagamaan. Pengalaman itu benar-benar mengejutkan.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2055 seconds (0.1#10.140)