Setelah Deir Al-Zor, Pasukan Pemerintah Suriah Bidik Raqqa

Sabtu, 04 November 2017 - 10:37 WIB
Setelah Deir Al-Zor, Pasukan Pemerintah Suriah Bidik Raqqa
Setelah Deir Al-Zor, Pasukan Pemerintah Suriah Bidik Raqqa
A A A
BEIRUT - Pasukan pemerintah Suriah akan segera mengambil kota Raqqa yang dikuasai pejuang dengan dukungan Amerika Serikat (AS). Pejuang Suriah berhasil merebut Raqqa dari tangan ISIS pada bulan lalu.

Hal itu diungkapkan oleh penasihat utama Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Akbar Velayati. Velayati juga menuding AS berusaha untuk membagi Suriah dengan menempatkan pasukannya di timur sungai Eufrat.

"Kami akan menyaksikan dalam waktu dekat kemajuan pemerintah dan pasukan populer di Suriah dan timur sungai Eufrat, dan pembebasan kota Raqqa," katanya dalam komentar di televisi mengenai kunjungan ke Beirut seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (4/11/2017).

Sejak awal perang Suriah, Iran telah memberikan dukungan militer yang penting kepada pemerintah Damaskus, sehingga membantu mengumpulkan kembali wilayah dari pejuang dan militan.

Bulan lalu, milisi yang didukung AS menyatakan kemenangan di Raqqa, bekas markas besar ISIS di Suriah, setelah berbulan-bulan berjuang dengan bantuan koalisi pimpinan AS.

Pasukan Demokratik Suriah (SDF), sebuah aliansi milisi Kurdi dan Arab, juga sedang memerangi ISIS di Suriah timur dengan serangan udara pimpinan AS dan pasukan khusus. Serangan SDF di Deir al-Zor telah difokuskan di wilayah timur sungai, yang memisahkah provinsi kaya minyak ini.

Tentara Suriah, dengan kekuatan udara Rusia dan milisi yang didukung oleh Iran, melakukan serangan terpisah terhadap ISIS di sana, sebagian besar ke barat sungai.

Koalisi yang dipimpin AS dan militer Rusia telah mengadakan pertemuan "dekonfliksi" - untuk mencegah bentrokan antara pesawat dan tentara - meskipun kedua serangan tersebut terkadang menimbulkan konflik.

Koalisi yang dipimpin AS melawan ISIS telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak berusaha untuk melawan militer Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Setelah merebut Raqqa, SDF mengatakan bahwa mayoritas kota Arab akan menentukan masa depan mereka sendiri dalam kerangka desentralisasi, federal, Suriah yang demokratis.

SDF yang dipimpin Kurdi berjanji untuk melindungi perbatasan provinsi Raqqa melawan semua ancaman eksternal dan untuk memegang kendali ke dewan sipil dari kota.

Namun pekan lalu, Damaskus mengatakan bahwa Raqqa dianggap diduduki sampai tentara Suriah mengambil alih kendali.

Dengan ISIS yang hampir kalah di Suriah, persaingan antara pasukan Damaskus dan Kurdi muncul sebagai garis patahan yang bisa menarik AS lebih dalam dan mempersulit diplomasi Rusia.

Kelompok utama Kurdi Suriah berharap sebuah fase baru negosiasi untuk menopang daerah otonom mereka di utara. Pemerintah Suriah, bagaimanapun, telah menegaskan secara lebih kuat klaimnya terhadap wilayah di bawah kendali SDF termasuk ladang minyak di timur.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3358 seconds (0.1#10.140)