Lakukan Pemenggalan Lagi di Suriah, ISIS Dikhawatirkan Bangkit Kembali
loading...
A
A
A
DEIR EZZOR - Aksi pemenggalan kepala dan pemboman bunuh diri oleh sisa-sisa militan ISIS kembali terjadi di Deir Ezzor, Suriah , dan memicu kekhawatiran bahwa kelompok teroris itu telah bangkit lagi.
Pada 2014 lalu, sekitar 10.000 fanatik ISIS [Islamic State of Iraq and Syria] yang haus darah berkumpul di Irak utara dan Suriah untuk melepaskan jenis kekerasan yang disaksikan dunia ketika mereka mengamuk di kedua negara itu.
Belakangan ini, kekerasan ISIS meningkat di provinsi gurun Deir Ezzor—juga dikenal sebagai Deir al-Zour—dan kota dengan nama yang sama, di timur laut Suriah.
ISIS pada tahun lalu dilaporkan telah menguasai wilayah di gurun sekitar 24 km dari pusat kota Deir Ezzor—tanah pertama yang dikuasainya sejak akhir “kekhalifahan” kelompok tersebut.
Seorang peneliti Suriah bernama Ali, yang bekerja untuk organisasi non-pemerintah The Syria Observatory for Human Rights, mengatakan kepada BBC bahwa teror ISIS terjadi dalam berbagai bentuk.
”Pemenggalan kepala, pemboman, [pemboman] bunuh diri sepeda motor, pembunuhan, dan penculikan—dan kami hanya berbicara tentang area kecil di timur kota Deir al-Zour,” katanya, yang dilansir Selasa (23/2/2021).
Dalam serangan baru-baru ini, 40 orang tewas ketika sel tidur ISIS menyergap sebuah bus dan warga sipil yang jarang keluar setelah gelap ketika para “jihadis” muncul.
Dia mengatakan pada malam hari orang-orang "ketakutan" dan "di tangan" milisi ISIS ketika penduduk mulai mengungsi.
“Mereka dulu pergi ke pihak berwenang tapi tidak ada yang menanggapi. Mereka selalu bilang kami tidak punya cukup senjata untuk melawan mereka, jadi mereka mengungsi,” katanya.
Pada 2014 lalu, sekitar 10.000 fanatik ISIS [Islamic State of Iraq and Syria] yang haus darah berkumpul di Irak utara dan Suriah untuk melepaskan jenis kekerasan yang disaksikan dunia ketika mereka mengamuk di kedua negara itu.
Belakangan ini, kekerasan ISIS meningkat di provinsi gurun Deir Ezzor—juga dikenal sebagai Deir al-Zour—dan kota dengan nama yang sama, di timur laut Suriah.
ISIS pada tahun lalu dilaporkan telah menguasai wilayah di gurun sekitar 24 km dari pusat kota Deir Ezzor—tanah pertama yang dikuasainya sejak akhir “kekhalifahan” kelompok tersebut.
Seorang peneliti Suriah bernama Ali, yang bekerja untuk organisasi non-pemerintah The Syria Observatory for Human Rights, mengatakan kepada BBC bahwa teror ISIS terjadi dalam berbagai bentuk.
”Pemenggalan kepala, pemboman, [pemboman] bunuh diri sepeda motor, pembunuhan, dan penculikan—dan kami hanya berbicara tentang area kecil di timur kota Deir al-Zour,” katanya, yang dilansir Selasa (23/2/2021).
Dalam serangan baru-baru ini, 40 orang tewas ketika sel tidur ISIS menyergap sebuah bus dan warga sipil yang jarang keluar setelah gelap ketika para “jihadis” muncul.
Dia mengatakan pada malam hari orang-orang "ketakutan" dan "di tangan" milisi ISIS ketika penduduk mulai mengungsi.
“Mereka dulu pergi ke pihak berwenang tapi tidak ada yang menanggapi. Mereka selalu bilang kami tidak punya cukup senjata untuk melawan mereka, jadi mereka mengungsi,” katanya.