Bela Gaza, Houthi Yaman Siap Perang Habis-habisan Melawan Israel via Darat, Laut, dan Udara
loading...
A
A
A
GAZA - Kelompok Houthi Yaman, yang bersekutu dengan Iran, mengumumkan kesiapannya untuk perang habis-habisan melawan Israel melalui darat, laut, dan udara. Itu sebagai pembelaan mereka terhadap rakyat Palestina di Gaza yang dibantai secara brutal oleh militer Zionis.
Basis kelompok milisi Yaman ini berjarak sekitar 1.000 mil dari Gaza. Namun, jarak itu tidak membuat mereka acuh tak acuh terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Pemimpin Houthi Yaman atau dikenal juga sebagai gerakan Ansar Allah, Abdul-Malek al-Houthi, mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa yang menyerukan negara-negara yang terletak di antara Yaman dan Israel untuk membuka koridor yang memungkinkan kekuatan militer kelompoknya melawan pasukan Zionis Israel secara langsung.
Mereka memperingatkan bahwa kapal-kapal Israel di Laut Merah antara kedua negara juga akan menjadi target.
Beberapa jam kemudian, Wakil Menteri Informasi Houthi Nasreddin Amer mengatakan kepada Newsweek bahwa kondisi geografi adalah satu-satunya hal yang menghambat sejumlah besar pasukannya untuk memasuki konflik Israel-Hamas yang sedang berkecamuk.
“Di lapangan, kami tidak memiliki perbatasan dengan Palestina yang diduduki,” kata Amer.
“Jika tidak, kami tidak akan ragu untuk menyerang mereka di darat dan melenyapkan Israel," ujarnya, yang dilansir Rabu (15/11/2023).
Kelompok milisi yang kuat ini telah melakukan rentetan serangan rudal dan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
“Kami memiliki pejuang berjumlah ratusan ribu yang berani, tangguh, terlatih dan berpengalaman dalam berperang,” ujarnya.
"Mereka mempunyai keyakinan yang sangat kuat dan impian hidup mereka adalah melawan Zionis dan Amerika.”
Amer juga mempertimbangkan serangan rudal dan drone yang sedang berlangsung terhadap Israel serta ancaman yang menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah.
“Mengenai operasi rudal dan demonstrasi, itu akan terus berlanjut dan berkembang, dan kami berupaya mengembangkan serangan kami untuk merugikan Zionis,” kata Amer.
“Mengenai operasi Angkatan Laut, mereka menargetkan kapal-kapal Zionis, dan kami, Insya Allah, akan berupaya menyerang mereka jika mereka tidak menghentikan agresi terhadap Gaza.”
Dia mengatakan kelompoknya telah berkoordinasi dengan kelompok perlawanan di Gaza dan di seluruh kawasan ketika semakin banyak kelompok milisi yang menyatakan serangan terhadap Israel dan pasukan AS yang ditempatkan di Irak dan Suriah.
Komentar tersebut muncul ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa Sistem Pertahanan Udara Arrow telah mencegat rudal baru yang diluncurkan ke wilayah Israel di wilayah Laut Merah. "Targetnya tidak melintasi wilayah Israel," kata IDF.
Tak lama setelah komentar Amer dan laporan IDF, juru bicara militer Houthi Yaman Kolonel Yahya Sare'e mengumumkan bahwa kelompok tersebut, yang menganggap dirinya sebagai angkatan bersenjata sah Yaman, telah meluncurkan sejumlah rudal balistik ke berbagai target Israel, termasuk target sensitif di daerah Umm al-Rashrash, Eilat.
"Itu hanya 24 jam setelah operasi militer lainnya dilakukan oleh angkatan bersenjata kami dengan drone pada sasaran yang sama," katanya.
Dia juga menegaskan bahwa Houthi Yaman telah mulai mengambil semua langkah praktis untuk menerapkan arahan yang dikeluarkan mengenai penanganan yang tepat terhadap kapal Israel mana pun di Laut Merah.
“Angkatan bersenjata tidak akan ragu untuk menargetkan kapal Israel mana pun di Laut Merah atau tempat mana pun yang dapat kami jangkau, mulai dari saat pernyataan ini diumumkan,” imbuh Sare’e.
“Dan Allah adalah saksi atas apa yang kami ucapkan.”
Basis kelompok milisi Yaman ini berjarak sekitar 1.000 mil dari Gaza. Namun, jarak itu tidak membuat mereka acuh tak acuh terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Pemimpin Houthi Yaman atau dikenal juga sebagai gerakan Ansar Allah, Abdul-Malek al-Houthi, mengeluarkan pernyataan pada hari Selasa yang menyerukan negara-negara yang terletak di antara Yaman dan Israel untuk membuka koridor yang memungkinkan kekuatan militer kelompoknya melawan pasukan Zionis Israel secara langsung.
Mereka memperingatkan bahwa kapal-kapal Israel di Laut Merah antara kedua negara juga akan menjadi target.
Beberapa jam kemudian, Wakil Menteri Informasi Houthi Nasreddin Amer mengatakan kepada Newsweek bahwa kondisi geografi adalah satu-satunya hal yang menghambat sejumlah besar pasukannya untuk memasuki konflik Israel-Hamas yang sedang berkecamuk.
“Di lapangan, kami tidak memiliki perbatasan dengan Palestina yang diduduki,” kata Amer.
“Jika tidak, kami tidak akan ragu untuk menyerang mereka di darat dan melenyapkan Israel," ujarnya, yang dilansir Rabu (15/11/2023).
Kelompok milisi yang kuat ini telah melakukan rentetan serangan rudal dan drone yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
“Kami memiliki pejuang berjumlah ratusan ribu yang berani, tangguh, terlatih dan berpengalaman dalam berperang,” ujarnya.
"Mereka mempunyai keyakinan yang sangat kuat dan impian hidup mereka adalah melawan Zionis dan Amerika.”
Amer juga mempertimbangkan serangan rudal dan drone yang sedang berlangsung terhadap Israel serta ancaman yang menargetkan kapal-kapal Israel di Laut Merah.
“Mengenai operasi rudal dan demonstrasi, itu akan terus berlanjut dan berkembang, dan kami berupaya mengembangkan serangan kami untuk merugikan Zionis,” kata Amer.
“Mengenai operasi Angkatan Laut, mereka menargetkan kapal-kapal Zionis, dan kami, Insya Allah, akan berupaya menyerang mereka jika mereka tidak menghentikan agresi terhadap Gaza.”
Dia mengatakan kelompoknya telah berkoordinasi dengan kelompok perlawanan di Gaza dan di seluruh kawasan ketika semakin banyak kelompok milisi yang menyatakan serangan terhadap Israel dan pasukan AS yang ditempatkan di Irak dan Suriah.
Komentar tersebut muncul ketika Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan bahwa Sistem Pertahanan Udara Arrow telah mencegat rudal baru yang diluncurkan ke wilayah Israel di wilayah Laut Merah. "Targetnya tidak melintasi wilayah Israel," kata IDF.
Tak lama setelah komentar Amer dan laporan IDF, juru bicara militer Houthi Yaman Kolonel Yahya Sare'e mengumumkan bahwa kelompok tersebut, yang menganggap dirinya sebagai angkatan bersenjata sah Yaman, telah meluncurkan sejumlah rudal balistik ke berbagai target Israel, termasuk target sensitif di daerah Umm al-Rashrash, Eilat.
"Itu hanya 24 jam setelah operasi militer lainnya dilakukan oleh angkatan bersenjata kami dengan drone pada sasaran yang sama," katanya.
Dia juga menegaskan bahwa Houthi Yaman telah mulai mengambil semua langkah praktis untuk menerapkan arahan yang dikeluarkan mengenai penanganan yang tepat terhadap kapal Israel mana pun di Laut Merah.
“Angkatan bersenjata tidak akan ragu untuk menargetkan kapal Israel mana pun di Laut Merah atau tempat mana pun yang dapat kami jangkau, mulai dari saat pernyataan ini diumumkan,” imbuh Sare’e.
“Dan Allah adalah saksi atas apa yang kami ucapkan.”
(mas)