Perang Israel-Hamas Sedang Mencapai Klimaks
loading...
A
A
A
GAZA - Perang antara militer Israel dengan Hamas di Gaza, Palestina, sedang mencapai klimaks. Hal ini digambarkan oleh Yossi Alpher, mantan perwira intelijen Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan mantan pejabat Mossad.
Pasukan Israel telah mengepung Rumah Sakit (RS) al-Shifa di Gaza—yang dianggap sebagai lokasi pos komando utama Hamas—seiring meningkatnya kekhawatiran akan nasib pasien dan stafnya, dan antisipasi meningkat bahwa perang sedang mencapai klimaksnya.
"Ini adalah sebuah misteri besar," kata Alper kepada Newsweek, mengenai bagaimana Hamas akan menjadi sasaran di situs RS tersebut dan apa yang akan terjadi setelahnya.
Kampanye militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza sebagai respons atas serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas.
Lebih dari 11.000 orang telah terbunuh di Gaza sejak pasukan Israel memulai operasinya.
Puluhan ribu pengungsi berlindung di rumah sakit tersebut. Seorang ahli bedah mengatakan kepada BBC bahwa unit perawatan intensif (ICU) di sana telah rusak akibat serangan Israel, menewaskan dua pasien, termasuk seorang bayi.
Namun Israel mengatakan pihaknya tidak menargetkan rumah sakit dan menyalahkan proyektil yang salah sasaran yang diluncurkan oleh kelompok milisi di Gaza sebagai penyebab serangan tersebut.
Pihak Israel mengatakan telah terjadi pertempuran sengit melawan Hamas di sekitar wilayah tersebut.
IDF mengatakan bahwa rumah sakit di Gaza perlu dikosongkan untuk menghadapi Hamas—yang membantah menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup, sebagaimana Israel berulang kali menuduh mereka melakukan hal tersebut.
Alpher mengatakan meski aksi militer Israel di sekitar RS al-Shifa telah menjadi fokus serangan mereka, dia khawatir dengan kemungkinan adanya hal yang berlebihan mengenai peran rumah sakit tersebut sebagai pusat Hamas.
Pasukan Israel telah mengepung Rumah Sakit (RS) al-Shifa di Gaza—yang dianggap sebagai lokasi pos komando utama Hamas—seiring meningkatnya kekhawatiran akan nasib pasien dan stafnya, dan antisipasi meningkat bahwa perang sedang mencapai klimaksnya.
"Ini adalah sebuah misteri besar," kata Alper kepada Newsweek, mengenai bagaimana Hamas akan menjadi sasaran di situs RS tersebut dan apa yang akan terjadi setelahnya.
Kampanye militer Israel yang sedang berlangsung di Gaza sebagai respons atas serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober yang menyebabkan sekitar 1.200 orang tewas.
Lebih dari 11.000 orang telah terbunuh di Gaza sejak pasukan Israel memulai operasinya.
Puluhan ribu pengungsi berlindung di rumah sakit tersebut. Seorang ahli bedah mengatakan kepada BBC bahwa unit perawatan intensif (ICU) di sana telah rusak akibat serangan Israel, menewaskan dua pasien, termasuk seorang bayi.
Namun Israel mengatakan pihaknya tidak menargetkan rumah sakit dan menyalahkan proyektil yang salah sasaran yang diluncurkan oleh kelompok milisi di Gaza sebagai penyebab serangan tersebut.
Pihak Israel mengatakan telah terjadi pertempuran sengit melawan Hamas di sekitar wilayah tersebut.
IDF mengatakan bahwa rumah sakit di Gaza perlu dikosongkan untuk menghadapi Hamas—yang membantah menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup, sebagaimana Israel berulang kali menuduh mereka melakukan hal tersebut.
Alpher mengatakan meski aksi militer Israel di sekitar RS al-Shifa telah menjadi fokus serangan mereka, dia khawatir dengan kemungkinan adanya hal yang berlebihan mengenai peran rumah sakit tersebut sebagai pusat Hamas.