Cari Cara Beri Bantuan ke Jalur Gaza, Pejabat Barat dan Arab Berkumpul di Paris
loading...
A
A
A
PARIS - Para pejabat dari negara-negara Barat dan Arab, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan organisasi-organisasi non-pemerintah berkumpul pada di Paris, Prancis untuk menghadiri konferensi tentang bagaimana memberikan bantuan kepada warga sipil di Jalur Gaza selama perang Israel dengan Hamas.
Pertemuan itu termasuk membahas proposal untuk koridor maritim kemanusiaan dan rumah sakit lapangan terapung.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menyerukan “jeda kemanusiaan” dalam perang, ingin konferensi tersebut mengatasi meningkatnya kebutuhan di wilayah kantong Palestina yang terkepung, termasuk makanan, air, pasokan kesehatan, listrik, dan bahan bakar.
Kepresiden Prancis mengatakan lebih dari 50 negara diperkirakan akan hadir, termasuk beberapa negara Eropa, Amerika Serikat dan kekuatan regional seperti Yordania, Mesir dan negara-negara Teluk. Turut hadir Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh.
"Pihak berwenang Israel tidak akan berpartisipasi dalam konferensi hari Kamis," kata Elysee, istana presiden Prancis, seperti dikutip dari AP, Kamis (9/11/2023).
Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, pejabat tinggi bantuan PBB dan presiden Komite Internasional Palang Merah diharapkan memberikan rincian mengenai kebutuhan mendesak di Jalur Gaza.
Lebih dari 1,5 juta orang – atau sekitar 70% populasi Gaza – telah meninggalkan rumah mereka, dan diperkirakan diperlukan dana sebesar USD1,2 miliar untuk menanggapi krisis di wilayah Palestina.
Presiden Siprus Nikos Christodoulides akan menyampaikan rencananya untuk membangun koridor laut kemanusiaan ke Gaza yang menurutnya bertujuan mengalirkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar yang berkelanjutan dan aman ke Jalur Gaza dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Kapal-kapal itu akan mengirimkan bantuan dari pelabuhan utama Limassol di Siprus, sekitar 410 kilometer jauhnya.
Para pejabat Prancis mengatakan mereka juga mempertimbangkan untuk mengevakuasi orang-orang yang terluka ke kapal rumah sakit di Laut Mediterania, lepas pantai Gaza. Paris mengirim sebuah kapal pengangkut helikopter ke lepas pantai Siprus dan sedang mempersiapkan kapal pengangkut helikopter lain dengan kapasitas medis untuk tujuan tersebut.
Pertemuan itu termasuk membahas proposal untuk koridor maritim kemanusiaan dan rumah sakit lapangan terapung.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menyerukan “jeda kemanusiaan” dalam perang, ingin konferensi tersebut mengatasi meningkatnya kebutuhan di wilayah kantong Palestina yang terkepung, termasuk makanan, air, pasokan kesehatan, listrik, dan bahan bakar.
Kepresiden Prancis mengatakan lebih dari 50 negara diperkirakan akan hadir, termasuk beberapa negara Eropa, Amerika Serikat dan kekuatan regional seperti Yordania, Mesir dan negara-negara Teluk. Turut hadir Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh.
"Pihak berwenang Israel tidak akan berpartisipasi dalam konferensi hari Kamis," kata Elysee, istana presiden Prancis, seperti dikutip dari AP, Kamis (9/11/2023).
Kepala badan PBB untuk pengungsi Palestina, pejabat tinggi bantuan PBB dan presiden Komite Internasional Palang Merah diharapkan memberikan rincian mengenai kebutuhan mendesak di Jalur Gaza.
Lebih dari 1,5 juta orang – atau sekitar 70% populasi Gaza – telah meninggalkan rumah mereka, dan diperkirakan diperlukan dana sebesar USD1,2 miliar untuk menanggapi krisis di wilayah Palestina.
Presiden Siprus Nikos Christodoulides akan menyampaikan rencananya untuk membangun koridor laut kemanusiaan ke Gaza yang menurutnya bertujuan mengalirkan bantuan kemanusiaan dalam jumlah besar yang berkelanjutan dan aman ke Jalur Gaza dalam jangka pendek, menengah dan panjang. Kapal-kapal itu akan mengirimkan bantuan dari pelabuhan utama Limassol di Siprus, sekitar 410 kilometer jauhnya.
Para pejabat Prancis mengatakan mereka juga mempertimbangkan untuk mengevakuasi orang-orang yang terluka ke kapal rumah sakit di Laut Mediterania, lepas pantai Gaza. Paris mengirim sebuah kapal pengangkut helikopter ke lepas pantai Siprus dan sedang mempersiapkan kapal pengangkut helikopter lain dengan kapasitas medis untuk tujuan tersebut.