Jenderal Israel: Militer IDF Siap Bertindak di Negara Mana Saja di Timur Tengah
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan militer siap dan mampu bertindak di negara mana saja di Timur Tengah yang berusaha merugikan Israel.
Komentar itu disampaikan Halevi dalam kunjungan ke skuadron jet tempur siluman F-35 Adir pada hari Senin.
Dia mengatakan bahwa militer Israel telah menyerang Hamas dengan keras di Gaza, tetapi juga siap untuk bertindak di front lain, bila diperlukan.
“Unit ini tahu bagaimana menuju ke mana pun di Timur Tengah. Saya mendapat kehormatan melihat jet tempur F-35 mendukung pasukan dari jarak 200 meter," kata Halevi, seperti dikutip Ynet, Selasa (7/11/2023).
Sang jenderal menambahkan bahwa kemampuan canggih skuadron F-35 telah memungkinkan militer Israel untuk memerangi Hamas di Gaza dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya di IDF.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga mengonfirmasi rencana operasional lebih lanjut IDF di Jalur Gaza dan wilayah utaranya.
“Saya baru saja menyetujui rencana tambahan pasukan IDF yang beroperasi di Jalur Gaza. Tindakan militer dalam beberapa hari terakhir sangat mengesankan. Kombinasi unit Angkatan Udara dan Angkatan Darat membuat Jalur Gaza terguncang,” ujarnya.
“Upaya ini membuahkan hasil yang luar biasa, yaitu pemberantasan Hamas dan komandan lapangannya. Beberapa hari yang lalu, militer melenyapkan komandan batalion dan kompi Hamas, beberapa di antaranya baru diganti dua hari yang lalu, dan juga disingkirkan. Mesin perang IDF bekerja dengan kekuatan penuh,” imbuh Gallant.
“Yahya Sinwar bersembunyi di bunkernya dan membiarkan komandan lapangannya mati dalam pertempuran. Namun, komandan Israel memimpin di garis depan, mencapai hasil, dan mengikuti pasukan.”
Yahya Sinwar adalah pemimpin operasional Hamas di Gaza. Dia menjadi salah satu dari beberapa petinggi Hamas yang diburu militer dan intelijen Israel setelah serangan 7 Oktober lalu.
Secara terpisah, IDF mengeklaim bahwa jet tempur Angkatan Udara Israel berkoordinasi dengan Shin Bet dan Direktorat Intelijen Militer menargetkan dan melenyapkan komandan Hamas Wael Assefa, yang memimpin divisi organisasi tersebut di Gaza tengah.
Menurut IDF dan Shin Bet, Assefa terlibat dalam pengiriman pasukan komando Angkatan Laut Hamas ke wilayah Israel dalam serangan mematikan pada 7 Oktober, dan merencanakan serangan teror lebih lanjut setelahnya.
Dalam seminggu terakhir, jet tempur Israel menargetkan sekitar 450 sasaran Hamas, termasuk kompleks militer, pos pengamatan, posisi tembak anti-tank, dan infrastruktur teror lainnya.
Komentar itu disampaikan Halevi dalam kunjungan ke skuadron jet tempur siluman F-35 Adir pada hari Senin.
Dia mengatakan bahwa militer Israel telah menyerang Hamas dengan keras di Gaza, tetapi juga siap untuk bertindak di front lain, bila diperlukan.
“Unit ini tahu bagaimana menuju ke mana pun di Timur Tengah. Saya mendapat kehormatan melihat jet tempur F-35 mendukung pasukan dari jarak 200 meter," kata Halevi, seperti dikutip Ynet, Selasa (7/11/2023).
Sang jenderal menambahkan bahwa kemampuan canggih skuadron F-35 telah memungkinkan militer Israel untuk memerangi Hamas di Gaza dengan cara yang belum pernah terlihat sebelumnya di IDF.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga mengonfirmasi rencana operasional lebih lanjut IDF di Jalur Gaza dan wilayah utaranya.
“Saya baru saja menyetujui rencana tambahan pasukan IDF yang beroperasi di Jalur Gaza. Tindakan militer dalam beberapa hari terakhir sangat mengesankan. Kombinasi unit Angkatan Udara dan Angkatan Darat membuat Jalur Gaza terguncang,” ujarnya.
“Upaya ini membuahkan hasil yang luar biasa, yaitu pemberantasan Hamas dan komandan lapangannya. Beberapa hari yang lalu, militer melenyapkan komandan batalion dan kompi Hamas, beberapa di antaranya baru diganti dua hari yang lalu, dan juga disingkirkan. Mesin perang IDF bekerja dengan kekuatan penuh,” imbuh Gallant.
“Yahya Sinwar bersembunyi di bunkernya dan membiarkan komandan lapangannya mati dalam pertempuran. Namun, komandan Israel memimpin di garis depan, mencapai hasil, dan mengikuti pasukan.”
Yahya Sinwar adalah pemimpin operasional Hamas di Gaza. Dia menjadi salah satu dari beberapa petinggi Hamas yang diburu militer dan intelijen Israel setelah serangan 7 Oktober lalu.
Secara terpisah, IDF mengeklaim bahwa jet tempur Angkatan Udara Israel berkoordinasi dengan Shin Bet dan Direktorat Intelijen Militer menargetkan dan melenyapkan komandan Hamas Wael Assefa, yang memimpin divisi organisasi tersebut di Gaza tengah.
Menurut IDF dan Shin Bet, Assefa terlibat dalam pengiriman pasukan komando Angkatan Laut Hamas ke wilayah Israel dalam serangan mematikan pada 7 Oktober, dan merencanakan serangan teror lebih lanjut setelahnya.
Dalam seminggu terakhir, jet tempur Israel menargetkan sekitar 450 sasaran Hamas, termasuk kompleks militer, pos pengamatan, posisi tembak anti-tank, dan infrastruktur teror lainnya.
(mas)