Tak Cuma Jakarta, Aksi Bela Palestina Juga Terjadi di Washington Hingga Berlin
loading...
A
A
A
Di Berlin, sekitar 1.000 petugas polisi dikerahkan untuk memastikan ketertiban setelah protes pro-Palestina sebelumnya berubah menjadi kekerasan. Kantor berita Jerman dpa melaporkan sekitar 6.000 pengunjuk rasa berbaris melalui pusat ibu kota Jerman.
![Tak Cuma Jakarta, Aksi Bela Palestina Juga Terjadi di Washington Hingga Berlin]()
Warga Jerman turun ke jalan untuk melakukan aksi Pro Palestina. Foto/AP
Polisi melarang segala jenis pernyataan publik atau tertulis yang bersifat antisemit, anti-Israel, atau mengagung-agungkan kekerasan atau teror. Beberapa ribu pengunjuk rasa juga berbaris melalui kota Duesseldorf di Jerman barat.
Di ibu kota Rumania, ratusan orang berkumpul di pusat Bukares, banyak yang mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan “Selamatkan anak-anak dari Gaza.”
Pada rapat umum yang dihadiri beberapa ribu orang di Milan, Matteo Salvini, wakil perdana menteri, berbicara menentang antisemitisme, dan menyebutnya sebagai “kanker, wabah yang mematikan, sesuatu yang menjijikkan.”
Di bagian lain Milan, unjuk rasa pro-Palestina dihadiri sekitar 4.000 orang dan ada juga unjuk rasa yang dihadiri beberapa ribu orang di Roma. Yara Abushab, seorang mahasiswa kedokteran berusia 22 tahun dari Universitas Gaza, yang telah berada di Italia sejak 1 Oktober, termasuk di antara peserta dan menggambarkan 7 Oktober sebagai titik balik baginya.
“Mereka mengebom universitas saya, rumah sakit saya. Saya kehilangan banyak orang yang saya cintai dan saat ini terakhir kali saya mendengar sesuatu dari keluarga saya adalah seminggu yang lalu,” katanya.
“Situasinya tidak dapat digambarkan,” tukasnya.

Warga Jerman turun ke jalan untuk melakukan aksi Pro Palestina. Foto/AP
Polisi melarang segala jenis pernyataan publik atau tertulis yang bersifat antisemit, anti-Israel, atau mengagung-agungkan kekerasan atau teror. Beberapa ribu pengunjuk rasa juga berbaris melalui kota Duesseldorf di Jerman barat.
Di ibu kota Rumania, ratusan orang berkumpul di pusat Bukares, banyak yang mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan “Selamatkan anak-anak dari Gaza.”
Pada rapat umum yang dihadiri beberapa ribu orang di Milan, Matteo Salvini, wakil perdana menteri, berbicara menentang antisemitisme, dan menyebutnya sebagai “kanker, wabah yang mematikan, sesuatu yang menjijikkan.”
Di bagian lain Milan, unjuk rasa pro-Palestina dihadiri sekitar 4.000 orang dan ada juga unjuk rasa yang dihadiri beberapa ribu orang di Roma. Yara Abushab, seorang mahasiswa kedokteran berusia 22 tahun dari Universitas Gaza, yang telah berada di Italia sejak 1 Oktober, termasuk di antara peserta dan menggambarkan 7 Oktober sebagai titik balik baginya.
“Mereka mengebom universitas saya, rumah sakit saya. Saya kehilangan banyak orang yang saya cintai dan saat ini terakhir kali saya mendengar sesuatu dari keluarga saya adalah seminggu yang lalu,” katanya.
“Situasinya tidak dapat digambarkan,” tukasnya.
Lihat Juga :