Tak Cuma Jakarta, Aksi Bela Palestina Juga Terjadi di Washington Hingga Berlin
loading...
A
A
A
Kepala polisi Paris mengizinkan unjuk rasa dari Republique ke Nation, dua plaza besar di timur Paris, namun berjanji bahwa perilaku apa pun yang dianggap antisemit atau bersimpati pada terorisme tidak akan ditoleransi.
![Tak Cuma Jakarta, Aksi Bela Palestina Juga Terjadi di Washington Hingga Berlin]()
Ribuan warga Prancis turun ke jalan menuntut diberlakukannya gencatan senjata di Jalur Gaza. Foto/AP
Beberapa negara di Eropa telah melaporkan peningkatan serangan dan insiden antisemit sejak 7 Oktober.
Dalam sebuah serangan pada hari Sabtu, seorang penyerang mengetuk pintu seorang wanita Yahudi di kota Lyon, Prancis dan, ketika dia membuka, berkata “Halo” sebelum menikam perutnya dua kali, menurut pengacara wanita tersebut, Stephane Drai, yang berbicara kepada outlet BFM. Dia mengatakan polisi juga menemukan swastika di pintu rumah wanita tersebut.
"Wanita tersebut dirawat di rumah sakit dan nyawanya tidak dalam bahaya," kata pengacara tersebut.
Pada rapat umum di London, Kepolisian Metropolitan mengatakan petugasnya melakukan 11 penangkapan, termasuk satu orang atas tuduhan terorisme karena memasang plakat yang dapat memicu kebencian. Kepolisian Inggris telah memperingatkan sebelumnya bahwa mereka juga akan memantau media sosial dan menggunakan pengenalan wajah untuk mengenali perilaku kriminal.
![Tak Cuma Jakarta, Aksi Bela Palestina Juga Terjadi di Washington Hingga Berlin]()
Warga Inggris turun ke jalan dalam aksi mendukung Palestina. Foto/AP
Pada hari Jumat, dua wanita yang menghadiri unjuk rasa pro-Palestina tiga minggu lalu didakwa berdasarkan Undang-Undang Terorisme Inggris karena menampilkan gambar di pakaian paralayang mereka. Dalam serangan mendadak pada 7 Oktober terhadap Israel, Hamas menggunakan paralayang untuk membawa beberapa pejuang melintasi perbatasan antara Gaza dan Israel selatan.
Jaksa mengatakan gambar-gambar itu menimbulkan kecurigaan bahwa mereka adalah pendukung Hamas, yang oleh pemerintah Inggris dianggap sebagai kelompok teroris.

Ribuan warga Prancis turun ke jalan menuntut diberlakukannya gencatan senjata di Jalur Gaza. Foto/AP
Beberapa negara di Eropa telah melaporkan peningkatan serangan dan insiden antisemit sejak 7 Oktober.
Dalam sebuah serangan pada hari Sabtu, seorang penyerang mengetuk pintu seorang wanita Yahudi di kota Lyon, Prancis dan, ketika dia membuka, berkata “Halo” sebelum menikam perutnya dua kali, menurut pengacara wanita tersebut, Stephane Drai, yang berbicara kepada outlet BFM. Dia mengatakan polisi juga menemukan swastika di pintu rumah wanita tersebut.
"Wanita tersebut dirawat di rumah sakit dan nyawanya tidak dalam bahaya," kata pengacara tersebut.
Pada rapat umum di London, Kepolisian Metropolitan mengatakan petugasnya melakukan 11 penangkapan, termasuk satu orang atas tuduhan terorisme karena memasang plakat yang dapat memicu kebencian. Kepolisian Inggris telah memperingatkan sebelumnya bahwa mereka juga akan memantau media sosial dan menggunakan pengenalan wajah untuk mengenali perilaku kriminal.

Warga Inggris turun ke jalan dalam aksi mendukung Palestina. Foto/AP
Pada hari Jumat, dua wanita yang menghadiri unjuk rasa pro-Palestina tiga minggu lalu didakwa berdasarkan Undang-Undang Terorisme Inggris karena menampilkan gambar di pakaian paralayang mereka. Dalam serangan mendadak pada 7 Oktober terhadap Israel, Hamas menggunakan paralayang untuk membawa beberapa pejuang melintasi perbatasan antara Gaza dan Israel selatan.
Jaksa mengatakan gambar-gambar itu menimbulkan kecurigaan bahwa mereka adalah pendukung Hamas, yang oleh pemerintah Inggris dianggap sebagai kelompok teroris.
Lihat Juga :