Pangeran Harry Ditantang Perang ISIS, Diancam Dikirim ke 'Neraka'

Senin, 25 September 2017 - 16:49 WIB
Pangeran Harry Ditantang Perang ISIS, Diancam Dikirim ke Neraka
Pangeran Harry Ditantang Perang ISIS, Diancam Dikirim ke 'Neraka'
A A A
LONDON - Anggota kelompok teroris ISIS menantang Pangeran Harry untuk berperang. Bangsawan Kerajaan Inggris itu juga diancam akan dikirim ke “neraka”.

Melalui sebuah video, anggota kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) asal Singapura yang menantang Pangeran Harry itu menyerukan calon militan untuk memperjuangkan ISIS di Asia, Timur Tengah dan Afrika.

Militan bernama Abu 'Uqayl tersebut terus mengancam Pangeran Harry, yang berbicara tentang serangan teror London Bridge saat dia mengunjungi Singapura pada Juni lalu.

“Kepada Harry, Anda datang ke Singapura dan menceritakan kisah-kisah semacam itu untuk mendapatkan simpati atas serangan teror London?,” katanya.

”Mengapa Anda tidak datang ke sini dan melawan kami jika Anda cukup jantan, sehingga kami bisa mengirim Anda dan (helikopter) Apache Anda ke neraka?,” lanjut Abu ‘Uqayl, seperti dikutip The Independent, Senin (25/9/2017).

Cucu Ratu Elizabeth II ini sebelumnya bertugas di Angkatan Darat Inggris, di mana dia menerbangkan helikopter pengintai Apache di Afghanistan.

Kunjungannya ke Singapura Juni lalu dia manfaatkan untuk berbagi tentang serangan teror di London Bridge, di mana tiga pelaku bersenjata pisau menggunakan sebuah van menabraki para pejalan kaki sebelum menusuk orang-orang di restoran dan pub di sekitar Borough Market.

Delapan orang tewas dan 48 lainnya cedera dalam serangan tersebut. ISIS mengklaim berada di balik serangan mematikan itu.

Sementara itu, pihak berwenang Singapura telah mengidentifikasi pria pengancam Pangeran Harry. Menurut Kementerian Dalam Negeri Singapura, militan ISIS itu bernama asli Megat Shahdan bin Abdul Samad, 39. Dia meninggalkan Singapura sejak tahun 2014.

“Agen keamanan kami telah mengetahui selama beberapa waktu tentang kehadiran seorang warga Singapura, Megat Shahdan bin Abdul Samad, 39, di Suriah, dan telah memantau aktivitasnya,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.

”Dipercaya bahwa orang yang menyebut dirinya 'Abu Uqayl' adalah Shahdan,” lanjut kementerian itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3797 seconds (0.1#10.140)