Bukan Gencatan Senjata, Menlu AS Tiba di Israel untuk Dorong Jeda Kemanusiaan

Jum'at, 03 November 2023 - 15:46 WIB
loading...
Bukan Gencatan Senjata,...
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyambangi Israel untuk mendesak diberlakukannya jeda kemanusiaan di Jalur Gaza. Foto/The Times of Israel
A A A
TEL AVIV - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken , mendarat di Tel Aviv, Jumat (3/11/2023). Kedatangan diplomat top AS itu bukan untuk mendorong gencatan senjata seperti yangdisuarakandunia internasional dan PBB tetapi jeda kemanusiaan dalam perang di Jalur Gaza.

Blinken, yang melakukan perjalanan keduanya ke Israel dalam sebulan, dijadwalkan berdiskusi dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan para pemimpin Israel lainnya tentang langkah-langkah konkret untuk meminimalkan kerugian terhadap warga sipil di Jalur Gaza yang terkepung, di mana makanan, bahan bakar, air, dan obat-obatan langka.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan bahwa jeda dalam pertempuran harus bersifat sementara dan bersifat lokal. Gedung Putih juga menegaskan bahwa jeda tersebut tidak akan menghentikan Israel untuk mempertahankan diri.

“Ketika saya melihat seorang anak Palestina – laki-laki, perempuan – ditarik dari reruntuhan bangunan yang runtuh, hal itu membuat saya sangat terkejut seperti melihat seorang anak dari Israel atau di mana pun,” kata Blinken kepada wartawan sebelum berangkat ke Israel.



“Jadi ini adalah sesuatu yang wajib kami tanggapi, dan kami akan melakukannya,” imbuhnya seperti dikutip dari Reuters.

Duta Besar AS untuk Israel yang baru diangkat, Jacob Lew, akan melakukan perjalanan bersama Blinken ke Tel Aviv.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan sedikitnya 9.061 orang telah tewas di Gaza sejak Israel melancarkan serangannya terhadap daerah kantong berpenduduk 2,3 juta orang itu. Serangan itu sebagai pembalasan atas serangan mematikan yang dilakukan militan Hamas di Israel selatan.

Israel mengatakan Hamas membunuh 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera lebih dari 240 orang dalam serangan pada 7 Oktober, hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah Hamas.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1706 seconds (0.1#10.140)