Korut Ancam Ledakkan Bom Hidrogen di Pasifik, Jepang Siap Siaga

Sabtu, 23 September 2017 - 09:59 WIB
Korut Ancam Ledakkan Bom Hidrogen di Pasifik, Jepang Siap Siaga
Korut Ancam Ledakkan Bom Hidrogen di Pasifik, Jepang Siap Siaga
A A A
TOKYO - Jepang harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan peluncuran rudal bersenjata nuklir Korea Utara (Korut) ke wilayahnya. Rezim Pyongyang telah mengeluarkan ancaman akan melakukan uji coba bom hidrohen di Samudera Pasifik.

Peringatan itu dikeluarkan oleh Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera, menyusul pernyataan pemimpin Korut Kim Jong-un menanggapi pidato bernada ancaman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kala itu Trump menyatakan AS akan menghancurkan total Korut jika Washington dipaksa untuk membela diri atau sekutu-sekutunya.

Jong-un membalas dengan mengatakan bahwa dia mempertimbangkan untuk melakukan pembalasan tingkat tertinggi. Ia juga menyebut Trump orang gila pikun yang akan membayar mahal karena mengancam untuk menghancurkan rezimnya.

Baca Juga: Kim Jong-un Marah, Sebut Trump Gila dan Bakal Bayar Mahal

Terkait maksud ancaman tertinggi yang dikatakan Kim Jong-un, Menteri Luar Negeri Korut Ro Yong-ho mengatakan kemungkinan Pyonguang akan melakukan uji coba bom hidrogen di Samudera Pasifik.

"Itu bisa jadi meledakan bom hidrogen yang paling kuat di Pasifik. Kami tidak tahu apa tindakan yang bisa dilakukan karena akan diperintahkan oleh pemimpin Kim Jong-un," ujar Ri.

Baca Juga: Korut Ancam Ledakkan Bom Hidrogen di Samudera Pasifik

Menteri Pertahanan Jepang, Itsunori Onodera, memperingatkan bahwa sebuah tes semacam itu dapat melibatkan perangkat nuklir yang dipasang pada rudal balistik jarak menengah atau antar benua yang diterbangkan ke Jepang.

"Kami tidak dapat menyangkal kemungkinan itu mungkin terbang di atas negara kita," katanya seperti dikutip dari The Guardian, Sabtu (23/9/2017).

Awal bulan ini, Korut meledakkan bom hidrogen yang kuat di lokasi uji coba nuklir Punggye-ri di timur laut negara tersebut. Ledakan itu menyebabkan gempa berskala 6,3 yang terasa di atas perbatasan China di Yanji.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6821 seconds (0.1#10.140)