Genosida Berlanjut di Gaza, Netanyahu: Tak Ada yang Bisa Hentikan Kami!
loading...
A
A
A
GAZA - Lebih dari 9.000 orang telah dibunuh militer Israel di Jalur Gaza, menurut Kementerian Kesehatan daerah kantong tersebut.
Meski demikian, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis menegaskan, “Tidak ada yang dapat menghentikan kami.”
Serangan udara Israel menghancurkan blok permukiman Palestina lainnya pada Kamis, kali ini di kamp pengungsi Bureij yang padat penduduk di Jalur Gaza tengah.
Juru bicara pertahanan sipil di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka telah mencatat 15 mayat, sementara puluhan orang lainnya dikhawatirkan tewas dan terluka di bawah reruntuhan.
Serangan udara Israel juga menewaskan seorang jurnalis Palestina bersama beberapa anggota keluarganya di Gaza selatan, menurut media lokal.
Mohammad Abu Hattab, reporter TV Palestina, tewas dalam serangan di rumahnya di Khan Younis pada Kamis, kantor berita Wafa melaporkan.
“Sebelas anggota keluarga Abu Hattab juga terbunuh, termasuk istri, putra dan saudara laki-lakinya,” ungkap laporan itu.
Sepanjang Kamis, sayap bersenjata Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam, mengatakan para pejuangnya memerangi pasukan Israel di beberapa daerah di pinggiran Kota Gaza.
Ketika kemarahan meningkat di seluruh kawasan akibat serangan selama sebulan di Gaza, parlemen Bahrain mengumumkan penurunan hubungan dengan Israel.
Bahrain menjadi negara pertama yang menandatangani Perjanjian Abraham yang mengambil langkah tegas tersebut.
Meskipun kecaman internasional meningkat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan terus melancarkan serangannya.
Netanyahu mengatakan kepada para tentara bahwa, “Tentara sudah berada di luar gerbang Kota Gaza dan meskipun 16 tentara Israel tewas di Gaza, mereka membuat kemajuan.”
“Kita juga mengalami kerugian yang menyakitkan, namun saya ingin memperjelas satu hal, tidak ada yang bisa menghentikan kita,” tegas dia.
Meski demikian, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Kamis menegaskan, “Tidak ada yang dapat menghentikan kami.”
Serangan udara Israel menghancurkan blok permukiman Palestina lainnya pada Kamis, kali ini di kamp pengungsi Bureij yang padat penduduk di Jalur Gaza tengah.
Juru bicara pertahanan sipil di Gaza mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka telah mencatat 15 mayat, sementara puluhan orang lainnya dikhawatirkan tewas dan terluka di bawah reruntuhan.
Serangan udara Israel juga menewaskan seorang jurnalis Palestina bersama beberapa anggota keluarganya di Gaza selatan, menurut media lokal.
Mohammad Abu Hattab, reporter TV Palestina, tewas dalam serangan di rumahnya di Khan Younis pada Kamis, kantor berita Wafa melaporkan.
“Sebelas anggota keluarga Abu Hattab juga terbunuh, termasuk istri, putra dan saudara laki-lakinya,” ungkap laporan itu.
Sepanjang Kamis, sayap bersenjata Hamas, Brigade Izzudin al-Qassam, mengatakan para pejuangnya memerangi pasukan Israel di beberapa daerah di pinggiran Kota Gaza.
Ketika kemarahan meningkat di seluruh kawasan akibat serangan selama sebulan di Gaza, parlemen Bahrain mengumumkan penurunan hubungan dengan Israel.
Bahrain menjadi negara pertama yang menandatangani Perjanjian Abraham yang mengambil langkah tegas tersebut.
Meskipun kecaman internasional meningkat, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel akan terus melancarkan serangannya.
Netanyahu mengatakan kepada para tentara bahwa, “Tentara sudah berada di luar gerbang Kota Gaza dan meskipun 16 tentara Israel tewas di Gaza, mereka membuat kemajuan.”
“Kita juga mengalami kerugian yang menyakitkan, namun saya ingin memperjelas satu hal, tidak ada yang bisa menghentikan kita,” tegas dia.
(sya)