Tangan Dicat Merah, Demonstran Anti Perang Interupsi Sidang Senat AS

Rabu, 01 November 2023 - 00:20 WIB
loading...
Tangan Dicat Merah,...
Demonstran anti perang menginterupsi sidang senat AS dengan Menteri Luar Negeri Antony Blinken. Foto/Al Jazeera
A A A
WASHINGTON - Para pengunjuk rasa yang menyerukan gencatan senjata di Jalur Gaza mengiterupsi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken selama sidang Senat pada Selasa waktu setempat.

Banyak orang berdiri di tengah kerumunan dan berulang kali berteriak, "Gencatan senjata sekarang!"

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin memberikan kesaksian tentang permintaan pendanaan keamanan nasional sebesar USD106 miliar dari Gedung Putih.

Dana tersebut mencakup USD14,3 miliar untuk mendukung upaya militer Israel melawan Hamas.



Berdiri satu per satu, pengunjuk rasa menunggu Blinken memulai penjelasannya sebelum kembali meneriakinya. Menteri Luar Negeri AS itu berhenti sejenak dan anggota parlemen terpaksa menunda sidang beberapa kali.

Polisi Capitol dengan cepat mengawal para demonstran keluar ruangan ketika mereka mulai berteriak. Polisi mengatakan 12 orang telah ditangkap karena melakukan protes ilegal di dalam Gedung Kantor Senat Dirksen.

Beberapa dari mereka yang menghentikan proses tersebut adalah afiliasi dari kelompok anti-perang CODEPINK, yang juga menyerukan AS untuk berhenti mengirim senjata ke Ukraina.

Banyak di antara mereka yang mengenakan pakaian berwarna merah jambu dan memegang poster bertuliskan "Tidak untuk pengepungan Gaza", sambil menyerukan agar AS berhenti mengirim dana ke Israel.



CODEPINK membenarkan ada beberapa anggotanya yang ditangkap. Kelompok tersebut mengatakan bahwa beberapa orang mengecat tangan mereka dengan warna merah "untuk melambangkan darah".

Blinken mengakui para pengunjuk rasa di akhir pernyataannya dan “keinginan yang diungkapkan di ruangan ini”.

“Kami semua berkomitmen untuk melindungi kehidupan warga sipil. Kami semua tahu penderitaan yang terjadi saat ini, kami semua bertekad untuk mengakhirinya,” katanya seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/11/2023).

Namun, dia menambahkan bahwa sangat penting bagi AS untuk mendukung sekutu-sekutunya.



(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1606 seconds (0.1#10.140)