Muncul di Video, 3 Sandera Israel yang Ditawan Hamas Salahkan Netanyahu

Selasa, 31 Oktober 2023 - 11:11 WIB
loading...
Muncul di Video, 3 Sandera Israel yang Ditawan Hamas Salahkan Netanyahu
Tiga sandera wanita Israel yang ditawan Hamas menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto/X @MustafaBadredin
A A A
GAZA - Hamas, kelompok perlawanan Palestina di Gaza, telah merilis sebuah video yang menunjukkan tiga sandera Israel yang dijadikan tawanan perang.

Dalam video tersebut, ketiga sandera wanita mengenakan pakaian Arab dan duduk bersama menghadap kamera. Salah satu dari mereka menyampaikan pesan yang ditujukan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

"Halo Bibi Netanyahu. Kami berada di penawanan Hamas [sudah] 23 hari. Kemarin ada konferensi pers dengan keluarga para sandera. Kami tahu bahwa seharusnya ada gencatan senjata. Anda seharusnya melepaskan kami semua. Anda membuat komitmen untuk membebaskan kami semua," kata wanita tersebut.



“Sebaliknya, kami malah dihukum karena kelalaian politik dan nasional Anda–karena kesalahan Anda pada tanggal 7 Oktober. Karena tidak ada militer di sana. Tidak ada yang datang. Tidak ada yang mendengar kami," ujarnya, menyalahkan Netanyahu.

Menyerukan agar semua sandera yang ditawan Hamas segera dibebaskan, dia mengatakan Netanyahu juga harus membebaskan semua tahanan Palestina yang berada di penjara Israel.

"Bebaskan semua tahanan Palestina sekarang! Mereka semua!" serunya.

Identitas ketiga sandera wanita dalam video tersebut masih belum diketahui. Meskipun hanya satu dari wanita yang berbicara, yang lain terlihat mengangguk setuju dan membelai lengan yang lain saat dia berbicara ke kamera.

Ketiganya tampak lelah namun dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan tanda-tanda pelecehan.

Video tersebut dirilis di saluran media sosial kelompok perlawanan Palestina.

Sementara itu, Netanyahu mengecam video tersebut."Itu propaganda psikologis yang kejam," katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (31/10/2023).
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0970 seconds (0.1#10.140)