Pentagon Umumkan Bom Nuklir Model Baru AS
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengumumkan rencana untuk menambahkan bom nuklir model baru ke dalam gudang senjatanya.
Bom gravitasi baru akan diberi nama B61-13, varian dari model B61 yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an.
"Administrasi Keamanan Nuklir Nasional Departemen Energi AS akan memulai produksi sambil menunggu otorisasi dan alokasi Kongres," menurut pernyataan Departemen Pertahanan AS seperti dikutip dari Insider, Minggu (29/10/2023).
Menurut laporan Insider sebelumnya model sebelumnya, B61-12, dapat melakukan serangan penetrasi bumi, serangan dengan hasil rendah dan tinggi, peledakan di atas permukaan, dan opsi penghancur bunker.
Berdasarkan lembar fakta yang disediakan oleh departemen tersebut, langkah ini merupakan hasil dari perubahan lingkungan keamanan dan bukan peristiwa spesifik apa pun.
Pengumuman ini muncul hanya satu minggu setelah Amerika Serikat mengumumkan peringatan perjalanan yang hati-hati di seluruh dunia di tengah perang Israel-Hamas.
“Karena meningkatnya ketegangan di berbagai lokasi di seluruh dunia, potensi serangan teroris, demonstrasi atau tindakan kekerasan terhadap warga dan kepentingan AS, Departemen Luar Negeri menyarankan warga AS di luar negeri untuk lebih berhati-hati,” bunyi peringatan tersebut.
Menurut CNN, AS terakhir kali mengeluarkan peringatan kehati-hatian di seluruh dunia pada Agustus 2022 setelah pembunuhan pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri.
Todd Brown, pensiunan pejabat senior Departemen Luar Negeri, mengatakan kepada CNN bahwa iklim saat ini melampaui apa pun yang pernah di lihat sebelumnya dalam sebuah kesempatan dan berpotensi menjadi lebih buruk.
Bom gravitasi baru akan diberi nama B61-13, varian dari model B61 yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1960-an.
"Administrasi Keamanan Nuklir Nasional Departemen Energi AS akan memulai produksi sambil menunggu otorisasi dan alokasi Kongres," menurut pernyataan Departemen Pertahanan AS seperti dikutip dari Insider, Minggu (29/10/2023).
Menurut laporan Insider sebelumnya model sebelumnya, B61-12, dapat melakukan serangan penetrasi bumi, serangan dengan hasil rendah dan tinggi, peledakan di atas permukaan, dan opsi penghancur bunker.
Berdasarkan lembar fakta yang disediakan oleh departemen tersebut, langkah ini merupakan hasil dari perubahan lingkungan keamanan dan bukan peristiwa spesifik apa pun.
Pengumuman ini muncul hanya satu minggu setelah Amerika Serikat mengumumkan peringatan perjalanan yang hati-hati di seluruh dunia di tengah perang Israel-Hamas.
“Karena meningkatnya ketegangan di berbagai lokasi di seluruh dunia, potensi serangan teroris, demonstrasi atau tindakan kekerasan terhadap warga dan kepentingan AS, Departemen Luar Negeri menyarankan warga AS di luar negeri untuk lebih berhati-hati,” bunyi peringatan tersebut.
Menurut CNN, AS terakhir kali mengeluarkan peringatan kehati-hatian di seluruh dunia pada Agustus 2022 setelah pembunuhan pemimpin al-Qaeda Ayman al-Zawahiri.
Todd Brown, pensiunan pejabat senior Departemen Luar Negeri, mengatakan kepada CNN bahwa iklim saat ini melampaui apa pun yang pernah di lihat sebelumnya dalam sebuah kesempatan dan berpotensi menjadi lebih buruk.
(ian)