Pentagon Sangkal Amunisi untuk Ukraina Dikirim ke Israel
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Axios melaporkan bahwa Amerika Serikat (AS) berencana memberi Israel puluhan ribu peluru artileri yang awalnya akan dikirim ke Ukraina . Laporan ini muncul saat Israel terus terus membombardir Jalur Gaza, merespons serangan kilat mematikan Hamas awal bulan ini.
Axios dalam laporannya pada hari Kamis mengutip informasi yang disampaikan tiga pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui hal tersebut. Para pejabat Israel itu mengatakan bahwa Pentagon berencana mengirim pasokan peluru artileri 155 mm ke Israel dalam beberapa minggu mendatang.
Israel sebelumnya telah meminta amunisi dari AS, kata para pejabat.
Namun seorang pejabat AS kepada Insider menyangkal laporan Axios dengan mengatakan bahwa Amerika tidak mengalihkan amunisi yang secara resmi dialokasikan untuk Ukraina ke Israel. Bagaimanapun, Israel dan Ukraina mungkin akan membutuhkan amunisi dari persediaan yang sudah terbatas.
Juru bicara Pentagon Pat Ryder mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers hari Kamis bahwa dia tidak memiliki informasi apa pun ketika ditanya tentang laporan Axios.
“Kami yakin kami dapat terus mendukung Ukraina dan Israel, dalam hal kebutuhan pertahanan mereka,” ujarnya seperti dikutip dari Insider, Sabtu (21/10/2023)
"Pengiriman pertama bantuan militer AS ke Israel mulai tiba di sana minggu lalu dan akan terus dikirimkan hampir setiap hari," kata Ryder, menjelaskan bahwa bantuan tersebut mencakup sistem yang dipandu secara presisi seperti Joint Direct Attack Munitions, Small Diameter Bombs, dan amunisi artiler 155mm.
Departemen Pertahanan AS merujuk pada pernyataan Ryder ketika dimintai komentar atas laporan Insider pada hari Jumat.
Meskipun terdapat kepercayaan yang diproyeksikan, para pejabat telah memperingatkan bahwa pasokan amunisi semakin berkurang karena negara-negara Barat mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia – dan itu terjadi sebelum perang kedua pecah di Gaza.
Axios dalam laporannya pada hari Kamis mengutip informasi yang disampaikan tiga pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengetahui hal tersebut. Para pejabat Israel itu mengatakan bahwa Pentagon berencana mengirim pasokan peluru artileri 155 mm ke Israel dalam beberapa minggu mendatang.
Israel sebelumnya telah meminta amunisi dari AS, kata para pejabat.
Namun seorang pejabat AS kepada Insider menyangkal laporan Axios dengan mengatakan bahwa Amerika tidak mengalihkan amunisi yang secara resmi dialokasikan untuk Ukraina ke Israel. Bagaimanapun, Israel dan Ukraina mungkin akan membutuhkan amunisi dari persediaan yang sudah terbatas.
Juru bicara Pentagon Pat Ryder mengatakan kepada wartawan pada konferensi pers hari Kamis bahwa dia tidak memiliki informasi apa pun ketika ditanya tentang laporan Axios.
“Kami yakin kami dapat terus mendukung Ukraina dan Israel, dalam hal kebutuhan pertahanan mereka,” ujarnya seperti dikutip dari Insider, Sabtu (21/10/2023)
"Pengiriman pertama bantuan militer AS ke Israel mulai tiba di sana minggu lalu dan akan terus dikirimkan hampir setiap hari," kata Ryder, menjelaskan bahwa bantuan tersebut mencakup sistem yang dipandu secara presisi seperti Joint Direct Attack Munitions, Small Diameter Bombs, dan amunisi artiler 155mm.
Departemen Pertahanan AS merujuk pada pernyataan Ryder ketika dimintai komentar atas laporan Insider pada hari Jumat.
Meskipun terdapat kepercayaan yang diproyeksikan, para pejabat telah memperingatkan bahwa pasokan amunisi semakin berkurang karena negara-negara Barat mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan Rusia – dan itu terjadi sebelum perang kedua pecah di Gaza.