Pentagon Ngeri, ICBM Nuklir DF-5C China Mampu Serang Benua AS, Alaska, dan Hawaii
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pentagon mengeluarkan peringatan mengerikan untuk Amerika Serikat (AS) tentang kemampuan varian rudal balistik antarbenua (ICBM) nuklir DF-5C China.
Dalam laporan tahunan "Kekuatan Militer China" yang diterbitkan 19 Oktober, Departemen Pertahanan AS atau Pentagon memperkirakan secara eksplisit bahwa China memiliki lebih dari 500 senjata nuklir di gudang senjatanya pada bulan Mei dan kemungkinan akan memiliki lebih dari 1.000 hulu ledak nuklir pada 2030.
Yang lebih penting lagi, laporan tahunan kepada Kongres AS yang sangat ditunggu-tunggu itu menyoroti bahwa China meningkatkan jumlah cara yang dapat mereka lakukan untuk menyerang benua Amerika. Hal ini termasuk mengembangkan ICBM yang dipersenjatai secara konvensional dan senjata yang diluncurkan dari kapal selam yang dapat ditembakkan dari wilayah perairannya.
"China mungkin sedang menjajaki pengembangan sistem rudal jarak antarbenua yang dipersenjatai secara konvensional,” bunyi laporan Pentagon.
Laporan itu melanjutkan, ICBM biasanya dimaksudkan untuk mengirimkan bom nuklir, namun secara konvensional dapat menyerang benua AS dan memungkinkan China untuk menyerang tanpa menggunakan hulu ledak nuklir.
"China dapat mengancam serangan konvensional terhadap sasaran di benua Amerika, Hawaii, dan Alaska jika varian [DF-5C] bersenjata konvensional ingin dikerahkan," lanjut laporan tersebut, seperti dikutip EurAsian Times, Sabtu (21/10/2023).
Pentagon mengeklaim bahwa DF-5C, salah satu dari beberapa rudal balistik antarbenua bersenjata nuklir yang baru dikembangkan dan di-upgrade milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), mungkin dilengkapi dengan hulu ledak besar dengan daya ledak multi-megaton.
Rudal-rudal ini berada dalam berbagai tahap pengembangan dan/atau penempatan. Kini silo China, yang berjumlah ratusan, bisa dilengkapi dengan ICBM DF-31 yang sudah beroperasi.
Laporan Pentagon juga mengungkapkan kemajuan China dalam mengembangkan kemampuan kapal selam rudal balistik.
Dalam laporan tahunan "Kekuatan Militer China" yang diterbitkan 19 Oktober, Departemen Pertahanan AS atau Pentagon memperkirakan secara eksplisit bahwa China memiliki lebih dari 500 senjata nuklir di gudang senjatanya pada bulan Mei dan kemungkinan akan memiliki lebih dari 1.000 hulu ledak nuklir pada 2030.
Yang lebih penting lagi, laporan tahunan kepada Kongres AS yang sangat ditunggu-tunggu itu menyoroti bahwa China meningkatkan jumlah cara yang dapat mereka lakukan untuk menyerang benua Amerika. Hal ini termasuk mengembangkan ICBM yang dipersenjatai secara konvensional dan senjata yang diluncurkan dari kapal selam yang dapat ditembakkan dari wilayah perairannya.
"China mungkin sedang menjajaki pengembangan sistem rudal jarak antarbenua yang dipersenjatai secara konvensional,” bunyi laporan Pentagon.
Laporan itu melanjutkan, ICBM biasanya dimaksudkan untuk mengirimkan bom nuklir, namun secara konvensional dapat menyerang benua AS dan memungkinkan China untuk menyerang tanpa menggunakan hulu ledak nuklir.
"China dapat mengancam serangan konvensional terhadap sasaran di benua Amerika, Hawaii, dan Alaska jika varian [DF-5C] bersenjata konvensional ingin dikerahkan," lanjut laporan tersebut, seperti dikutip EurAsian Times, Sabtu (21/10/2023).
Pentagon mengeklaim bahwa DF-5C, salah satu dari beberapa rudal balistik antarbenua bersenjata nuklir yang baru dikembangkan dan di-upgrade milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), mungkin dilengkapi dengan hulu ledak besar dengan daya ledak multi-megaton.
Rudal-rudal ini berada dalam berbagai tahap pengembangan dan/atau penempatan. Kini silo China, yang berjumlah ratusan, bisa dilengkapi dengan ICBM DF-31 yang sudah beroperasi.
Laporan Pentagon juga mengungkapkan kemajuan China dalam mengembangkan kemampuan kapal selam rudal balistik.