Perekonomian China Lesu di Tengah Tingginya Pengangguran Pemuda

Sabtu, 28 Oktober 2023 - 11:06 WIB
loading...
A A A
Biro Statistik Nasional China ketika merilis angka-angka ini memperingatkan bahwa lingkungan eksternal China menjadi lebih kompleks dan suram, seraya memperingatkan bahwa permintaan domestik masih tidak mencukupi.

Ketika perekonomian sedang terpuruk, Partai Komunis China kini bersiap memberikan lebih banyak kelonggaran kepada sektor bisnis swasta dalam upaya putus asa menghidupkan kembali perekonomian.

Baru-baru ini, PKC telah memperingatkan kader partai terhadap "campur tangan yang tidak pantas" dalam bisnis swasta. Namun demi menghidupkan perekonomian, PKC mundur dari sikap keras terhadap modal dari sektor swasta.

Di bawah kepemimpinan Presiden Xi Jinping, PKC dalam beberapa tahun terakhir berada di garis depan kampanye anti-monopoli. Ada upaya untuk mengendalikan bisnis bernilai miliaran dolar seperti Alibaba.

Upaya ini juga ditujukan kepada para pemimpin perusahaan besar seperti Jack Ma, yang tiba-tiba mengumumkan pengunduran dirinya pada 2019 dan menghabiskan tahun-tahun berikutnya sebagian besar di luar negeri. Di bawah pengawasan Presiden Xi, kampanye anti-monopoli dilakukan terhadap perusahaan-perusahaan terkemuka. Hal ini sempat menimbulkan kepanikan di kalangan sektor swasta.

Menyusul jaminan kebijakan ramah terhadap sektor swasta untuk menghidupkan kembali perekonomian yang sedang lesu, Ma kembali ke negaranya awal tahun ini. Pada 18 Oktober 2023, dalam sebuah artikel di Study Times—sebuah jurnal pendidikan dari CPC Central Party School, yang dibaca secara luas oleh para pejabat di semua tingkatan untuk mengukur ke arah mana angin bertiup di Beijing—memperingatkan para kader untuk tidak bertindak berlebihan.

Intervensi PKC


"Membatasi campur tangan pihak berwenang yang tidak tepat dalam kegiatan mikroekonomi selalu menjadi tugas utama dalam reformasi sistem ekonomi China," kata profesor ekonomi di Central Party School Cai Zhibing.

Menurut Cai, “intervensi" seperti itu berarti para pejabat tersebut tidak mempertimbangkan persyaratan "pembangunan berkualitas tinggi," seperti yang diperjuangkan oleh Komite Sentral PKC.

Dia mengatakan bahwa beberapa pihak berwenang tidak "ketat dan beradab" dalam hal penegakan hukum.

Cai menggambarkan peraturan dan langkah-langkah seragam yang muncul di seluruh China untuk mengendalikan sektor swasta sebagai pendekatan "satu untuk semua" yang telah "sangat" meningkatkan ketidakpastian, beban, dan risiko ekonomi dunia usaha.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1544 seconds (0.1#10.140)