Hamas Ingin Lebih Banyak Bantuan dari Hizbullah untuk Melawan Israel
loading...
A
A
A
GAZA - Seorang pejabat senior Hamas mengatakan kepada Associated Press (AP) pada Kamis (26/10/2023) bahwa kelompok pejuang Palestina mengharapkan intervensi yang lebih kuat dari Hizbullah dalam perangnya melawan Israel.
Seruan terbuka itu jarang dilakukan Hamas pada sekutunya di wilayah tersebut.
Anggota biro politik pengambil keputusan Hamas Ghazi Hamad mengatakan dalam wawancara, “Kita membutuhkan lebih banyak dari sekutu,” termasuk Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.
Seruan itu muncul mengingat kampanye udara Israel yang menurut pejabat kesehatan Palestina telah memakan lebih dari 7.000 orang, sebagian besar warga sipil, di Jalur Gaza yang terkepung.
Pengeboman Israel yang tiada henti di Gaza terjadi sebagai respons terhadap serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel. Lebih dari 200 orang Israel dibawa ke Gaza sebagai sandera oleh Hamas.
Jumlah korban tewas di kedua belah pihak belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Kekerasan kemungkinan akan meningkat jika Israel melancarkan serangan darat yang bertujuan menghancurkan Hamas.
Di sela-sela perang Israel-Hamas, Hizbullah terlibat dalam pertempuran rutin namun terbatas dengan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel.
Ada spekulasi luas mengenai apakah dan sejauh mana Hizbullah akan memperluas keterlibatannya dalam konflik tersebut.
Seruan terbuka itu jarang dilakukan Hamas pada sekutunya di wilayah tersebut.
Anggota biro politik pengambil keputusan Hamas Ghazi Hamad mengatakan dalam wawancara, “Kita membutuhkan lebih banyak dari sekutu,” termasuk Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.
Seruan itu muncul mengingat kampanye udara Israel yang menurut pejabat kesehatan Palestina telah memakan lebih dari 7.000 orang, sebagian besar warga sipil, di Jalur Gaza yang terkepung.
Pengeboman Israel yang tiada henti di Gaza terjadi sebagai respons terhadap serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober yang menewaskan lebih dari 1.400 orang di Israel. Lebih dari 200 orang Israel dibawa ke Gaza sebagai sandera oleh Hamas.
Jumlah korban tewas di kedua belah pihak belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik Israel-Palestina yang telah berlangsung selama beberapa dekade.
Kekerasan kemungkinan akan meningkat jika Israel melancarkan serangan darat yang bertujuan menghancurkan Hamas.
Di sela-sela perang Israel-Hamas, Hizbullah terlibat dalam pertempuran rutin namun terbatas dengan pasukan Israel di perbatasan Lebanon-Israel.
Ada spekulasi luas mengenai apakah dan sejauh mana Hizbullah akan memperluas keterlibatannya dalam konflik tersebut.