Hamas Ingin Lebih Banyak Bantuan dari Hizbullah untuk Melawan Israel
loading...
A
A
A
“Hizbullah sekarang bekerja melawan pendudukan,” tegas Hamad di kantor Hamas di Beirut, Kamis.
Dia menjelaskan, “Kami mengapresiasi hal ini. Namun…kami memerlukan lebih banyak hal untuk menghentikan agresi di Gaza…Kami mengharapkan lebih banyak lagi.”
Beberapa pengamat menilai Hizbullah dan Iran lebih memilih menghindari meluasnya konflik Israel-Hamas menjadi perang regional. Pendukung utama Israel, Amerika Serikat, telah memperingatkan Iran dan Hizbullah untuk tidak terlibat.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bertemu pejabat senior Hamas Saleh al-Arouri dan Ziad Nakhaleh dari kelompok Jihad Islam pada Rabu di Beirut. Ini adalah pertemuan pertama yang dilaporkan secara publik sejak awal perang.
Di tengah spekulasi mengenai tingkat keterlibatan Iran dan Hizbullah dalam merencanakan serangan 7 Oktober, para pejabat Hamas bersikeras mereka bertindak sendiri dalam memutuskan melancarkan operasi tersebut.
Hamad mengulangi pernyataan tersebut. “Keputusan itu hanya diambil oleh Hamas, dan kami bertanggung jawab (untuk itu),” tegas dia.
Dia mengkritik apa yang disebutnya sebagai kemunafikan komunitas internasional, yang secara luas mengutuk pembunuhan warga sipil Israel dan kekejaman yang dilakukan dalam serangan awal Hamas, namun, dalam pandangan Hamad, telah memberi Israel “izin untuk membunuh” warga sipil Palestina di Gaza sebagai tanggapannya.
Hamad mengatakan Hamas yang sejauh ini telah membebaskan empat orang dari lebih 220 sandera setelah melalui mediasi Mesir dan Qatar, “sangat terbuka” untuk berdiskusi mengenai pembebasan sandera lainnya.
Dia tidak meminta maaf atas tingginya jumlah warga sipil yang dibunuh oleh pejuang Hamas di Israel atau melonjaknya jumlah korban sipil di Gaza.
Hamad mengatakan tiga pekan terakhir ini membawa kembali perhatian dunia terhadap perjuangan Palestina dan mengungkap celah-celah yang ada di balik tembok kokoh Israel.
Dia menjelaskan, “Kami mengapresiasi hal ini. Namun…kami memerlukan lebih banyak hal untuk menghentikan agresi di Gaza…Kami mengharapkan lebih banyak lagi.”
Beberapa pengamat menilai Hizbullah dan Iran lebih memilih menghindari meluasnya konflik Israel-Hamas menjadi perang regional. Pendukung utama Israel, Amerika Serikat, telah memperingatkan Iran dan Hizbullah untuk tidak terlibat.
Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah bertemu pejabat senior Hamas Saleh al-Arouri dan Ziad Nakhaleh dari kelompok Jihad Islam pada Rabu di Beirut. Ini adalah pertemuan pertama yang dilaporkan secara publik sejak awal perang.
Di tengah spekulasi mengenai tingkat keterlibatan Iran dan Hizbullah dalam merencanakan serangan 7 Oktober, para pejabat Hamas bersikeras mereka bertindak sendiri dalam memutuskan melancarkan operasi tersebut.
Hamad mengulangi pernyataan tersebut. “Keputusan itu hanya diambil oleh Hamas, dan kami bertanggung jawab (untuk itu),” tegas dia.
Dia mengkritik apa yang disebutnya sebagai kemunafikan komunitas internasional, yang secara luas mengutuk pembunuhan warga sipil Israel dan kekejaman yang dilakukan dalam serangan awal Hamas, namun, dalam pandangan Hamad, telah memberi Israel “izin untuk membunuh” warga sipil Palestina di Gaza sebagai tanggapannya.
Hamad mengatakan Hamas yang sejauh ini telah membebaskan empat orang dari lebih 220 sandera setelah melalui mediasi Mesir dan Qatar, “sangat terbuka” untuk berdiskusi mengenai pembebasan sandera lainnya.
Dia tidak meminta maaf atas tingginya jumlah warga sipil yang dibunuh oleh pejuang Hamas di Israel atau melonjaknya jumlah korban sipil di Gaza.
Hamad mengatakan tiga pekan terakhir ini membawa kembali perhatian dunia terhadap perjuangan Palestina dan mengungkap celah-celah yang ada di balik tembok kokoh Israel.