Hamas Tembakkan Roket Besar-besaran ke Israel saat Zionis Tunda Invasi Darat
loading...
A
A
A
GAZA - Kelompok Hamas meluncurkan serangan roket besar-besaran ke Israel pada hari Selasa ketika militer Zionis menunda invasi darat ke Gaza, Palestina.
Menurut laporan The Jerusalem Post, Rabu (25/10/2023), serangan terbaru itu adalah gelombang terbesar serangan roket Hamas sejak serangan dahsyat mereka 7 Oktober lalu.
Target-target serangan roket berpusat di Tel Aviv, namun sirene tanda serangan roket terdengar di lebih dari selusin kota, dan peta peringatan roket menunjukkan lautan tanda peringatan berwarna merah di Israel tengah.
“Brigade Izz ad-Din al-Qassam menembakkan roket ke Tel Aviv sebagai tanggapan terhadap (serangan Israel) yang menargetkan warga sipil di kamp Al-Shati dan Jabalia,” kata Hamas, merujuk pada sayap militernya, dalam pesan teks yang dikirimkan kepada wartawan.
Koresponden AFP menyaksikan puluhan serangan udara selama 30 menit pada Kamis pagi pekan lalu ke arah kamp Al-Shati dan di utara jalur yang diblokade.
“Pendudukan (pasukan Israel) melakukan pembantaian pagi ini di kamp Al-Shati dan kamp Jabalia, menyebabkan puluhan orang syahid dan terluka,” kata Iyad al-Buzum, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, kepada AFP.
Hamas telah menembakkan ribuan roket ke Israel sejak melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa. Lebih dari 1.400 orang tewas di Israel akibat serangan mengejutkan lebih dari dua pekan lalu.
Israel merespons dengan mendeklarasikan perang yang menggunakan nama sandi Operasi Pedang Besi. Respons militer Zionis berupa serangan udara besar-besaran dan tembakan artileri telah menewaskan lebih dari 4.000 orang di Gaza.
Setidaknya lima warga Israel terluka dalam serangan roket Hamas pada hari Selasa itu. Mereka terluka akibat efek serangan secara terpisah di berbagai wilayah, yakni di Holon, Tel Aviv, Kfar Saba, Be'er Yaakov dan Yavne.
Menurut laporan The Jerusalem Post, Rabu (25/10/2023), serangan terbaru itu adalah gelombang terbesar serangan roket Hamas sejak serangan dahsyat mereka 7 Oktober lalu.
Target-target serangan roket berpusat di Tel Aviv, namun sirene tanda serangan roket terdengar di lebih dari selusin kota, dan peta peringatan roket menunjukkan lautan tanda peringatan berwarna merah di Israel tengah.
“Brigade Izz ad-Din al-Qassam menembakkan roket ke Tel Aviv sebagai tanggapan terhadap (serangan Israel) yang menargetkan warga sipil di kamp Al-Shati dan Jabalia,” kata Hamas, merujuk pada sayap militernya, dalam pesan teks yang dikirimkan kepada wartawan.
Koresponden AFP menyaksikan puluhan serangan udara selama 30 menit pada Kamis pagi pekan lalu ke arah kamp Al-Shati dan di utara jalur yang diblokade.
“Pendudukan (pasukan Israel) melakukan pembantaian pagi ini di kamp Al-Shati dan kamp Jabalia, menyebabkan puluhan orang syahid dan terluka,” kata Iyad al-Buzum, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, kepada AFP.
Hamas telah menembakkan ribuan roket ke Israel sejak melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa. Lebih dari 1.400 orang tewas di Israel akibat serangan mengejutkan lebih dari dua pekan lalu.
Israel merespons dengan mendeklarasikan perang yang menggunakan nama sandi Operasi Pedang Besi. Respons militer Zionis berupa serangan udara besar-besaran dan tembakan artileri telah menewaskan lebih dari 4.000 orang di Gaza.
Setidaknya lima warga Israel terluka dalam serangan roket Hamas pada hari Selasa itu. Mereka terluka akibat efek serangan secara terpisah di berbagai wilayah, yakni di Holon, Tel Aviv, Kfar Saba, Be'er Yaakov dan Yavne.