Hamas Tembakkan Roket Besar-besaran ke Israel saat Zionis Tunda Invasi Darat

Rabu, 25 Oktober 2023 - 08:44 WIB
loading...
Hamas Tembakkan Roket Besar-besaran ke Israel saat Zionis Tunda Invasi Darat
Sejumlah warga Israel di Tel Aviv bergegas ke shelter untuk berlindung dari serangan roket Hamas, Selasa (24/10/2023). Foto/Avshalom Sassoni/The Jerusalem Post
A A A
GAZA - Kelompok Hamas meluncurkan serangan roket besar-besaran ke Israel pada hari Selasa ketika militer Zionis menunda invasi darat ke Gaza, Palestina.

Menurut laporan The Jerusalem Post, Rabu (25/10/2023), serangan terbaru itu adalah gelombang terbesar serangan roket Hamas sejak serangan dahsyat mereka 7 Oktober lalu.

Target-target serangan roket berpusat di Tel Aviv, namun sirene tanda serangan roket terdengar di lebih dari selusin kota, dan peta peringatan roket menunjukkan lautan tanda peringatan berwarna merah di Israel tengah.



“Brigade Izz ad-Din al-Qassam menembakkan roket ke Tel Aviv sebagai tanggapan terhadap (serangan Israel) yang menargetkan warga sipil di kamp Al-Shati dan Jabalia,” kata Hamas, merujuk pada sayap militernya, dalam pesan teks yang dikirimkan kepada wartawan.

Koresponden AFP menyaksikan puluhan serangan udara selama 30 menit pada Kamis pagi pekan lalu ke arah kamp Al-Shati dan di utara jalur yang diblokade.

“Pendudukan (pasukan Israel) melakukan pembantaian pagi ini di kamp Al-Shati dan kamp Jabalia, menyebabkan puluhan orang syahid dan terluka,” kata Iyad al-Buzum, juru bicara Kementerian Dalam Negeri Hamas, kepada AFP.

Hamas telah menembakkan ribuan roket ke Israel sejak melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober, yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa. Lebih dari 1.400 orang tewas di Israel akibat serangan mengejutkan lebih dari dua pekan lalu.

Israel merespons dengan mendeklarasikan perang yang menggunakan nama sandi Operasi Pedang Besi. Respons militer Zionis berupa serangan udara besar-besaran dan tembakan artileri telah menewaskan lebih dari 4.000 orang di Gaza.

Setidaknya lima warga Israel terluka dalam serangan roket Hamas pada hari Selasa itu. Mereka terluka akibat efek serangan secara terpisah di berbagai wilayah, yakni di Holon, Tel Aviv, Kfar Saba, Be'er Yaakov dan Yavne.

Militer Israel tetap siap melancarkan invasi darat ke Gaza kapan pun, meski rencana operasi semacam itu tertunda.

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Herzi Halevi mengatakan kepada wartawan bahwa Israel "siap menyerang", namun tetap menjelaskan penundaannya.

“Pada tahap ini, ada faktor taktis dan strategis yang memberi kami lebih banyak waktu untuk berkembang dan memanfaatkan setiap menit agar lebih siap,” ujarnya.

“Dengan setiap menit yang berlalu, kita semakin sering menyerang musuh, membunuh milisinya, membunuh komandannya, menghancurkan infrastrukturnya, dan mengumpulkan lebih banyak informasi intelijen untuk langkah selanjutnya," paparnya.

Sementara itu, pemerintah Presiden AS Biden juga mendesak Israel untuk menunda invasi dengan harapan memberikan lebih banyak waktu untuk merundingkan pembebasan para sandera.

Hamas sejauh ini telah membebaskan empat dari sekitar 200 sandera yang mereka tawan dalam serangan 7 Oktober. Kelompok perlawanan Palestina itu tersebut membebaskan dua warga Amerika dan dua warga Israel, namun belum ada perkembangan lebih lanjut mengenai negosiasi.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk “menghancurkan” Hamas, dan dia mendapat dukungan penuh dari AS dan negara-negara Barat lainnya.

Presiden Prancis Emmanuel Macron bertemu dengan Netanyahu pada hari Selasa dan mengatakan kampanye melawan Hamas harus dilakukan “tanpa belas kasihan, tetapi bukan tanpa aturan".
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1169 seconds (0.1#10.140)