Korea Utara: Pesawat Pengebom Nuklir AS Akan Jadi Target Pertama!

Sabtu, 21 Oktober 2023 - 20:00 WIB
loading...
Korea Utara: Pesawat...
Korea Utara memperingatkan bahwa pesawat pengebom nuklir AS akan menjadi target penghancuran pertama jika terjadi konflik nyata. Foto/REUTERS
A A A
PYONGYANG - Pemerintah Korea Utara (Korut) mengecam penempatan pesawat pengebom nuklir Amerika Serikat (AS) baru-baru ini di Korea Selatan, dan memperingatkan bahwa pesawat tersebut akan menjadi target penghancuran pertama jika terjadi konflik nyata.

Dalam komentar yang diterbitkan oleh KCNA, media yang dikelola pemerintah pada hari Jumat (20/10/2023), Pyongyang mengecam penempatan pesawat pengebom strategis B-52 Stratofortress di Korea Selatan awal pekan ini, dan menyatakan bahwa provokasi militer Washington sedang berkembang ke tahap yang lebih berbahaya.

“Ini adalah manuver yang disengaja oleh Amerika Serikat…untuk memprovokasi perang nuklir,” bunyi pernyataan pemerintah Korut merujuk pada penempatan pasukan dan latihan gabungan selanjutnya dengan pasukan Korea Selatan.



“Amerika Serikat tidak akan menyadari fakta bahwa Semenanjung Korea secara hukum berada dalam keadaan perang dan bahwa aset-aset strategis yang berkontribusi terhadap wilayah musuh akan menjadi target penghancuran pertama,” lanjut pernyataan pemerintah yang dipimpin Kim Jong-un tersebut.

Pentagon menggelar demonstrasi yang sangat mencolok dari B-52 setelah pesawat pengebom tersebut tiba di Seoul pada hari Selasa, memamerkannya melalui jalan layang bersama beberapa pesawat tempur Amerika lainnya, termasuk jet tempur siluman F-22 dan F-16.

Divisi Pasifik Angkatan Udara AS menyatakan bahwa langkah tersebut telah menunjukkan “komitmen Washington terhadap stabilitas dan keamanan kawasan Indo-Pasifik” dan juga memperkuat hubungan militer dengan Korea Selatan.

Awal tahun ini, Presiden Joe Biden mengatakan militer AS akan meningkatkan “visibilitas rutin” aset-aset militer strategis di semenanjung, dengan harapan bahwa langkah tersebut akan meningkatkan “pencegahan” terhadap Korea Utara.

Segera setelah itu, Pentagon mengirimkan kapal selam rudal balistik nuklir ke Korea Selatan untuk pertama kalinya sejak tahun 1981, yang juga menuai kecaman keras dari Korea Utara.

Pyongyang mencatat bahwa mereka menyusun doktrin senjata nuklir baru ke dalam undang-undang pada bulan September lalu, menyatakan bahwa perolehan bom tersebut “tidak dapat diubah”, dan mengizinkan penggunaan senjata nuklir untuk pertama kalinya jika serangan musuh “dinilai akan segera terjadi”.

“Waktu ketika Amerika Serikat memegang 'monopoli' atas hak untuk melakukan serangan pendahuluan telah berakhir,” lanjut pernyataan pemerintah Korut, seraya menambahkan bahwa pengerahan B-52 minggu ini adalah langkah militer serius dari serangan pendahuluan nuklir yang ditujukan pada penghapusan fisik negara Korea Utara.

Korea Utara telah meningkatkan uji coba rudal dalam beberapa tahun terakhir, dan bersikeras bahwa itu hanyalah tindakan defensif. AS, Jepang, dan Korea Selatan berpendapat bahwa tindakan tersebut ilegal menurut hukum internasional dan meningkatkan ketegangan di kawasan.
(mas)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1287 seconds (0.1#10.140)