Asosiasi Dokter Turki Bantah Hitungan Resmi Infeksi Virus Corona

Selasa, 04 Agustus 2020 - 22:39 WIB
loading...
Asosiasi Dokter Turki Bantah Hitungan Resmi Infeksi Virus Corona
Jumlah kasus infeksi virus Corona di Turki diyakini lebih besar. Foto/Atalayar
A A A
ANKARA - Asosiasi dokter terkemuka Turki mengatakan bahwa hampir 1.000 orang terinfeksi virus Corona setiap hari di Ankara saja. Mereka pun mempertanyakan ketepatan angka pemerintah yang menempatkan penghitungan harian kasus baru secara nasional di sekitar tingkat yang sama.

"Jumlah kasus baru telah meningkat secara signifikan selama seminggu terakhir," kata Ali Karakoc, sekretaris jenderal Kamar Dokter Ankara, asosiasi dokter terbesar kedua di Turki dengan 13.000 anggota.

"Data resmi gagal mencerminkan keadaan bertentangan yang sebenarnya di negara ini," imbuhnya seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (4/8/2020).

Kementerian Kesehatan Turki menolak berkomentar ketika ditanya tentang perbedaan dan tuduhan kesalahan pelaporan.(Baca: UPDATE Covid-19 Dunia 3 Agustus: 18 Juta Lebih Orang Terinfeksi )

Intervensi ini membuat kritik berhari-hari dari politisi oposisi dan beberapa dokter yang mengatakan jumlah kasus harian yang diberikan oleh Menteri Kesehatan Fahrettin Koca menggambarkan gambaran yang jauh lebih indah daripada kenyataan.

Koca telah memperingatkan lonjakan potensial dalam kasus-kasus baru karena jarak sosial (social distancing) yang buruk, terutama di kota-kota pesisir di mana jutaan orang Turki berkerumun setelah pemerintah menyatakan kemenangan terhadap Covid-19 pada bulan Juni, melonggarkan pembatasan sosial untuk menyelamatkan ekonomi yang memburuk.

Meski begitu, jumlah resmi harian infeksi baru tetap stabil di bawah 1.000, sementara pihak berwenang berhenti memberikan rincian rinci pasien di unit perawatan intensif atau di ventilator. Rumah sakit cepat kehabisan tempat tidur dan pasien baru diminta untuk karantina serta minum obat di rumah.(Baca: AS Amankan 100 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Korban Meninggal Meningkat )
(ber)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1467 seconds (0.1#10.140)