Citra Satelit: Serangan Israel Ubah Jalur Gaza Jadi Puing-puing
loading...
A
A
A
JALUR GAZA - Citra satelit menunjukkan tingkat kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan Israel di Jalur Gaza saat negara Zionis itu terus menggempur negara itu dengan serangan rudal.
Dilansir dari Sky News, Kamis (12/10/2023), ratusan bangunan hancur menjadi puing-puing dan lebih dari 1.000 warga Palestina tewas dalam serangan balasan Israel ke wilayah yang dikuasai kelompok militer Hamas.
Citra satelit dari daerah pemukiman padat di Jalur Gaza utara yang diambil kemarin menunjukkan beberapa bangunan hancur dan tertutup abu menyusul serangkaian serangan.
Gambar satelit yang diambil oleh Maxar menunjukkan area yang menampung puluhan rumah, toko, dan perpustakaan hancur.
Ledakan dan asap akibat serangan udara di Jalur Gaza pada hari Selasa. Foto/NBC News/Maxar
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan warga sipil Jalur Gaza akan kengerian yang akan terjadi, dan berjanji akan mengerahkan kekuatan penuh militer Israel di jalur tersebut setelah serangan massal Hamas pada hari Sabtu.
Rekaman yang diunggah oleh IDF juga menunjukkan serangan Israel terhadap Universitas Islam Gaza, yang diklaim digunakan sebagai kamp pelatihan Hamas untuk operasi intelijen militer dan produksi senjata.
Berdasarkan analisis citra satelit kampus sebelumnya di Google Maps, IDF menghantam setidaknya empat gedung universitas.
Serangan Israel menghancurkan masjid Al Sousi di Jalur Gaza. Foto/NBC News/Maxar
Meskipun citra satelit mengungkapkan skala kerusakan fisik, rekaman dari media sosial di lapangan menunjukkan realitas serangan terhadap warga Palestina.
Rekaman yang diambil di Kompleks Medis Al Shifa di Gaza menunjukkan seorang ibu berteriak setelah mengetahui anak-anaknya terbunuh.
“Anak-anak saya dibunuh tanpa makan terlebih dahulu, saya bersumpah mereka dibunuh bahkan sebelum makan,” ujarnya dalam video yang diunggah oleh seorang jurnalis.
Organisasi Kesehatan Dunia PBB mengatakan bahwa persediaan yang telah disiapkan untuk tujuh rumah sakit telah habis di tengah membanjirnya korban luka.
Serangan Israel menghancurkan bangunan tempat tinggal di Jalur Gaza. Foto/NBC News/Maxar
Jalur yang ditutup itu kini berada di bawah "pengepungan total" yang diberlakukan oleh Israel, dengan makanan, air dan listrik tidak diberikan kepada warga dari luar.
Tim Sky News di lapangan telah berbicara dengan warga.
Seorang wanita di Jalur Gaza mengatakan kepada Sky News bahwa semuanya telah hancur.
"Dua hari yang lalu mereka memberi kami peringatan, kami meninggalkan rumah. Kemarin suami saya datang ke sini untuk mengambil barang-barang kami, mereka bilang mereka menjatuhkan bom fosfor," katanya.
“Mereka membakar seluruh area, seluruh area harus dievakuasi. Kami tidak tidur sepanjang malam… Saya tidak berpikir situasinya akan tetap seperti ini," sambungnya.
"Aku menemukan putriku dan putraku, tapi kemana kita akan pergi?" tanyanya.
Bagi seorang penduduk Palestina, Murad Abed, tidak ada peringatan yang datang, dan dia ragu untuk meninggalkan rumahnya.
“Tidak ada gunanya, tidak ada tempat yang aman… Israel hanya menyerang tanpa pandang bulu,” katanya.
Serangan Israel menghancurkan masjid Al Gharbi di Jalur Gaza. Foto/NBC News/Maxar
Warga lainnya, Mansour Rayan mengatakan pasukan Israel melakukan penembakan.
“Sebuah peluru jatuh setiap detik dan rumah-rumah serta jalan-jalan berguncang,” katanya.
“Ini adalah penjajah yang merebut kekuasaan, penjajah kriminal, mereka menargetkan rumah sakit, mereka menargetkan menara, mereka menargetkan toko-toko komersial, mereka membunuh anak-anak, mereka membunuh perempuan, dan mereka tidak memiliki efek jera,” tuturnya.
Serangan Israel dipicu oleh serangan mematikan yang dilakukan militan Hamas pada akhir pekan lalu yang telah menyebabkan lebih dari 1.200 warga Israel tewas.
Dilansir dari Sky News, Kamis (12/10/2023), ratusan bangunan hancur menjadi puing-puing dan lebih dari 1.000 warga Palestina tewas dalam serangan balasan Israel ke wilayah yang dikuasai kelompok militer Hamas.
Citra satelit dari daerah pemukiman padat di Jalur Gaza utara yang diambil kemarin menunjukkan beberapa bangunan hancur dan tertutup abu menyusul serangkaian serangan.
Gambar satelit yang diambil oleh Maxar menunjukkan area yang menampung puluhan rumah, toko, dan perpustakaan hancur.
Ledakan dan asap akibat serangan udara di Jalur Gaza pada hari Selasa. Foto/NBC News/Maxar
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan warga sipil Jalur Gaza akan kengerian yang akan terjadi, dan berjanji akan mengerahkan kekuatan penuh militer Israel di jalur tersebut setelah serangan massal Hamas pada hari Sabtu.
Rekaman yang diunggah oleh IDF juga menunjukkan serangan Israel terhadap Universitas Islam Gaza, yang diklaim digunakan sebagai kamp pelatihan Hamas untuk operasi intelijen militer dan produksi senjata.
Berdasarkan analisis citra satelit kampus sebelumnya di Google Maps, IDF menghantam setidaknya empat gedung universitas.
Serangan Israel menghancurkan masjid Al Sousi di Jalur Gaza. Foto/NBC News/Maxar
Meskipun citra satelit mengungkapkan skala kerusakan fisik, rekaman dari media sosial di lapangan menunjukkan realitas serangan terhadap warga Palestina.
Rekaman yang diambil di Kompleks Medis Al Shifa di Gaza menunjukkan seorang ibu berteriak setelah mengetahui anak-anaknya terbunuh.
“Anak-anak saya dibunuh tanpa makan terlebih dahulu, saya bersumpah mereka dibunuh bahkan sebelum makan,” ujarnya dalam video yang diunggah oleh seorang jurnalis.
Organisasi Kesehatan Dunia PBB mengatakan bahwa persediaan yang telah disiapkan untuk tujuh rumah sakit telah habis di tengah membanjirnya korban luka.
Serangan Israel menghancurkan bangunan tempat tinggal di Jalur Gaza. Foto/NBC News/Maxar
Jalur yang ditutup itu kini berada di bawah "pengepungan total" yang diberlakukan oleh Israel, dengan makanan, air dan listrik tidak diberikan kepada warga dari luar.
Tim Sky News di lapangan telah berbicara dengan warga.
Seorang wanita di Jalur Gaza mengatakan kepada Sky News bahwa semuanya telah hancur.
"Dua hari yang lalu mereka memberi kami peringatan, kami meninggalkan rumah. Kemarin suami saya datang ke sini untuk mengambil barang-barang kami, mereka bilang mereka menjatuhkan bom fosfor," katanya.
“Mereka membakar seluruh area, seluruh area harus dievakuasi. Kami tidak tidur sepanjang malam… Saya tidak berpikir situasinya akan tetap seperti ini," sambungnya.
"Aku menemukan putriku dan putraku, tapi kemana kita akan pergi?" tanyanya.
Bagi seorang penduduk Palestina, Murad Abed, tidak ada peringatan yang datang, dan dia ragu untuk meninggalkan rumahnya.
“Tidak ada gunanya, tidak ada tempat yang aman… Israel hanya menyerang tanpa pandang bulu,” katanya.
Serangan Israel menghancurkan masjid Al Gharbi di Jalur Gaza. Foto/NBC News/Maxar
Warga lainnya, Mansour Rayan mengatakan pasukan Israel melakukan penembakan.
“Sebuah peluru jatuh setiap detik dan rumah-rumah serta jalan-jalan berguncang,” katanya.
“Ini adalah penjajah yang merebut kekuasaan, penjajah kriminal, mereka menargetkan rumah sakit, mereka menargetkan menara, mereka menargetkan toko-toko komersial, mereka membunuh anak-anak, mereka membunuh perempuan, dan mereka tidak memiliki efek jera,” tuturnya.
Serangan Israel dipicu oleh serangan mematikan yang dilakukan militan Hamas pada akhir pekan lalu yang telah menyebabkan lebih dari 1.200 warga Israel tewas.
(ian)