Jenderal Top AS: Tak Ada Indikasi Musuh Israel Lainnya Bakal Ikut Perang
loading...
A
A
A
BRUSSELS - Militer Amerika Serikat (AS) belum melihat indikasi bahwa musuh Israel lainnya sedang bersiap untuk bergerak melawan Israel menyusul serangan mengejutkan yang dilakukan Hamas.
Pernyataan itu disampaikan Jenderal CQ Brown, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, pada Rabu.
“Saya tidak melihat indikasi adanya pemain tambahan yang akan terlibat sehingga merugikan Israel,” kata Brown, jenderal bintang empat Angkatan Udara AS, pada konferensi pers di Brussels, seperti dikutip Reuters, Kamis (12/10/2023).
Kelompok Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza, Palestina, menyerang kota-kota Israel pada Sabtu pekan lalu dalam serangan besar yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan ratusan lainnya disandera di Gaza.
Israel membalas dengan serangan udara yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di Gaza ketika militer Zionis bersiap untuk mengambil opsi serangan darat.
Presiden AS Joe Biden mengatakan setidaknya 14 orang Amerika tewas dalam serangan Hamas pada Sabtu lalu.
Sejak serangan Hamas diluncurkan, militer AS berusaha menghalangi musuh-musuh Israel lainnya dengan mengerahkan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Gerald R Ford, yang telah tiba di Mediterania Timur.
Pasukan tersebut mencakup kapal induk, sebuah kapal penjelajah berpeluru kendali, dan empat kapal perusak berpeluru kendali.
Amerika Serikat juga memperkuat Israel dengan skuadron pesawat tempur F-35, F-15, F-16, dan A-10 Angkatan Udara AS, dan bergerak untuk mengisi kembali persediaan pertahanan udara dan amunisi Israel ketika Israel bergerak melawan Hamas.
Brown mengatakan pergerakan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Gerald R Ford bermanfaat bagi Israel.
"Hal-hal seperti itu, setelah berbicara dengan rekan saya dari Israel, mereka sangat menghargai langkah-langkah yang kami ambil dengan postur kekuatan kami. Ini membantu untuk mencegah," kata Brown dalam sambutannya di markas NATO.
Pernyataan itu disampaikan Jenderal CQ Brown, Ketua Kepala Staf Gabungan AS, pada Rabu.
“Saya tidak melihat indikasi adanya pemain tambahan yang akan terlibat sehingga merugikan Israel,” kata Brown, jenderal bintang empat Angkatan Udara AS, pada konferensi pers di Brussels, seperti dikutip Reuters, Kamis (12/10/2023).
Kelompok Hamas yang berkuasa di Jalur Gaza, Palestina, menyerang kota-kota Israel pada Sabtu pekan lalu dalam serangan besar yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa. Serangan itu menewaskan 1.200 orang dan ratusan lainnya disandera di Gaza.
Israel membalas dengan serangan udara yang telah menewaskan lebih dari 1.000 orang di Gaza ketika militer Zionis bersiap untuk mengambil opsi serangan darat.
Presiden AS Joe Biden mengatakan setidaknya 14 orang Amerika tewas dalam serangan Hamas pada Sabtu lalu.
Sejak serangan Hamas diluncurkan, militer AS berusaha menghalangi musuh-musuh Israel lainnya dengan mengerahkan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Gerald R Ford, yang telah tiba di Mediterania Timur.
Pasukan tersebut mencakup kapal induk, sebuah kapal penjelajah berpeluru kendali, dan empat kapal perusak berpeluru kendali.
Amerika Serikat juga memperkuat Israel dengan skuadron pesawat tempur F-35, F-15, F-16, dan A-10 Angkatan Udara AS, dan bergerak untuk mengisi kembali persediaan pertahanan udara dan amunisi Israel ketika Israel bergerak melawan Hamas.
Brown mengatakan pergerakan Kelompok Tempur Kapal Induk USS Gerald R Ford bermanfaat bagi Israel.
"Hal-hal seperti itu, setelah berbicara dengan rekan saya dari Israel, mereka sangat menghargai langkah-langkah yang kami ambil dengan postur kekuatan kami. Ini membantu untuk mencegah," kata Brown dalam sambutannya di markas NATO.
(mas)