5 Fakta Mohammed Deif, Komandan Genius Perancang Operasi Badai al-Aqsa Terhadap Israel

Kamis, 12 Oktober 2023 - 00:07 WIB
loading...
5 Fakta Mohammed Deif,...
Komandan sayap militer Hamas Brigade Izz ad-Din al-Qassam, Mohammed Deif, menjadi sosok yang merancang Operasi Badai al-Aqsa yang menewaskan 1.200 orang Israel. Foto/REUTERS
A A A
GAZA - Mohammed Deif adalah komandan Brigade Izz ad-Din al-Qassam, sayap militer Hamas. Dialah sosok genius yang merancang Operasi Badai al-Aqsa yang menewaskan 1.200 orang Israel.

Dia telah diburu Israel selama puluhan tahun, dan serangan mendadak Sabtu lalu membuatnya jadi orang yang paling dicari militer dan intelijen Zionis Israel.

5 Fakta Mengejutkan Mohammed Deif

1. Sosoknya Sangat Misterius

Dia hanya membuat tiga pernyataan dalam sembilan tahun terakhir. Dia tidak muncul di depan umum selama hampir tiga dekade. Hanya ada dua foto buram tak bertanggal yang ada—yang lain menunjukkan dia mengenakan keffiyeh Palestina atau menampilkan siluetnya.



Namun bagi Israel, tidak salah lagi suara di balik rekaman video yang dirilis beberapa jam setelah serangan pada Sabtu (7/10/2023)—serangan paling mematikan ke wilayah Israel sejak Perang Yom Kippur 50 tahun lalu—adalah suara Deif.

“Mengingat berlanjutnya kejahatan terhadap rakyat kami, mengingat pesta pora pendudukan dan penolakannya terhadap hukum dan resolusi internasional, dan mengingat dukungan Amerika dan Barat, kami memutuskan untuk mengakhiri semua ini, sehingga musuh paham bahwa dia tidak bisa lagi bersenang-senang tanpa dimintai pertanggungjawaban,” kata orang dalam video itu, yang diyakini sebagai Deif.

Menyebut serangan itu sebagai “Operasi Badai Al-Aqsa”, dia juga merujuk pada “blokade Gaza selama 16 tahun, pendudukan Israel, dan serangkaian insiden baru-baru ini yang telah membuat ketegangan Israel-Palestina mencapai puncaknya”.

Sedikit yang diketahui publik tentang Deif, yang telah bekerja dalam bayang-bayang selama bertahun-tahun dan menggunakan nama samaran.

Deif berarti “tamu” dalam bahasa Arab dan mengacu pada praktik militan Palestina yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain agar tidak terdeteksi oleh intelijen Israel.

Terlahir sebagai Mohammed Diab Ibrahim al-Masri sekitar tahun 1960-an, Deif dibesarkan di kamp pengungsi Palestina di Khan Younis di Gaza dan berasal dari keluarga miskin, menurut surat kabar berbahasa Arab Asharq Al-Awsat. Dia harus meninggalkan sekolah untuk sementara waktu untuk membantu keuangan keluarganya, memegang beberapa pekerjaan mulai dari sopir hingga bekerja di peternakan unggas.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1592 seconds (0.1#10.140)