Perang Israel-Hamas Makin Brutal, Rusia dan China Dorong Perundingan Damai

Senin, 09 Oktober 2023 - 19:15 WIB
loading...
A A A
Moskow sebelumnya menggambarkan krisis ini sebagai “manifestasi yang sangat berbahaya dari lingkaran setan kekerasan yang secara langsung berasal dari tidak dilaksanakannya resolusi-resolusi yang relevan” oleh Dewan Keamanan PBB.

Dikatakan bahwa negara-negara Barat telah secara efektif memblokir pekerjaan Kuartet di Timur Tengah.

Kuartet itu adalah kelompok internasional yang bertugas memediasi proses perdamaian Israel-Palestina yang mencakup Rusia, Amerika Serikat, Uni Eropa, dan PBB.

Perwakilan tetap Israel di PBB, Gilad Erdan, menyatakan tujuan negaranya adalah “melenyapkan” infrastruktur Hamas.

Israel telah menyatakan perang terhadap organisasi tersebut dan melancarkan serangan balasan ke Gaza.

Sementara itu, Duta Besar Palestina Riyad Mansour menyebut blokade Israel terhadap Gaza dan serangan rutin di wilayah padat penduduk sebagai pemicu kekerasan. Dia mendesak Israel tidak “menggandakan pilihan buruknya.”

Dalam beberapa tahun terakhir, Israel berada di bawah kepemimpinan serangkaian pemerintahan sayap kanan yang memicu eskalasi.

Israel berhasil merevitalisasi hubungan diplomatiknya dengan beberapa negara Arab dan berencana menjalin hubungan dengan Arab Saudi melalui perjanjian trilateral yang melibatkan AS.

Namun, pencapaian diplomasi ini dibarengi dengan meningkatnya kritik dari organisasi hak asasi manusia terkemuka, termasuk B’Tselem dan Human Rights Watch, yang berpendapat perlakuan Israel terhadap warga Palestina adalah bentuk apartheid.

Sementara itu, negara-negara Arab telah mengeluarkan pernyataan mengenai eskalasi yang sedang berlangsung, yang menyatakan Israel setidaknya memikul sebagian tanggung jawab atas situasi tersebut dan menyerukan kebangkitan kembali proses perdamaian.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1635 seconds (0.1#10.140)