Hendak Bunuh Presiden Mesir, 292 Orang Diseret ke Pengadilan Militer

Senin, 10 Juli 2017 - 17:13 WIB
Hendak Bunuh Presiden Mesir, 292 Orang Diseret ke Pengadilan Militer
Hendak Bunuh Presiden Mesir, 292 Orang Diseret ke Pengadilan Militer
A A A
KAIRO - Kejaksaan Mesir merujuk 292 orang ke pengadilan militer atas tuduhan membentuk sel-sel teroris dan terlibat dalam operasi teroris. Operasi itu termasuk dua upaya untuk membunuh Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi di Mesir dan saat umrah di Makkah, Arab Saudi.

Kasus tersebut sejatinya telah dilimpahkan Jaksa Agung Nabil Sadiq ke pengadilan militer pada tanggal 20 November 2016.

Dalam investigasi yang dilakukan pihak berwenang Mesir, terungkap bahwa ada 292 orang yang tersangka yang kini berstatus terdakwa. Ratusan terdakwa itu termasuk 151 orang yang telah ditangkap karena melakukan lebih dari 17 serangan teroris.

Menurut penyelidikan yang dikutip Al Arabiya, semalam (9/7/2017), para terdakwa mencoba membunuh Presiden Sisi di Makkah dengan menempatkan sejumlah besar bahan peledak di Swiss Hotel, di mana pemimpin sel teroris Ahmed Bayoumi memantau Sisi.

Bayaoumi bekerja di “Menara Jam” dan mengakui bahwa dia merekrut sejumlah terdakwa lainnya, termasuk salah satunya yang bernama Hussein Mohamed. Terdakwa itulah yang bertanggung jawab untuk memantau operasi untuk upaya pembunuhan terhadap Sisi.

Masih menurut hasil investigasi, para terdakwa telah membeli bahan peledak dan menempatkannya di lantai 34 di hotel tersebut. Mereka berpikir bahwa Sisi akan tinggal di sana.

Bayoumi mengakui bahwa istrinya juga telah menawarkan diri untuk memakai sabuk bom bunuh diri untuk mengalihkan perhatian pasukan keamanan ketika anggota sel teroris lainnya fokus untuk menargetkan Sisi.

Tak hanya Presiden Sisi, upaya pembunuhan itu juga menargetkan Pangeran Mohammed bin Nayef, yang sebelumnya menjadi Putra Mahkota Arab Saudi.

Seorang dokter gigi, Ali Ibrahim Hassan—seorang terdakwa—juga mengakui bahwa Ahmed Bayoumi dan Mahmoud Jaber Mahmoud Ali berencana untuk menargetkan Sisi dan Pangeran Mohammed bin Nayef. Namun, istri Bayoumi yang berencana untuk meledakkan dirinya tidak dipantau pada saat itu.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3883 seconds (0.1#10.140)