Kapal Kargo Turki Tabrak Ranjau di Laut Hitam, Semua Awak Selamat
loading...
A
A
A
ANKARA - Sebuah kapal kargo umum berbendera Turki menabrak ranjau pada hari Kamis di Laut Hitam di lepas pantai Rumania dan mengalami kerusakan ringan tetapi awaknya selamat. Insiden itu diungkapkan sumber maritim dan keamanan.
Perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey, mengutip informasi yang diterimanya, mengatakan kapal itu menabrak ranjau laut 11 mil laut utara Sulina di Rumania, dekat pintu masuk Terusan Sulina.
“Kapal tersebut dilaporkan mengalami ledakan sekitar pukul 09.20 waktu setempat. Kapal itu membuang sauh dalam waktu singkat untuk menilai kerusakannya,” kata Ambrey dalam sebuah catatan.
“Pada pukul 12.10, kapal kembali berlayar,” kata Ambrey seraya menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (6/10/2023).
Ini adalah salah satu insiden pertama dalam beberapa bulan terakhir yang melibatkan sebuah kapal yang menabrak ranjau laut. Wilayah Laut Hitam telah terdaftar sebagai zona berisiko tinggi oleh perusahaan asuransi dan ranjau laut yang terapung masih tetap berbahaya.
Sebuah sumber di pemerintahan Ukraina mengkonfirmasi bahwa sebuah kapal telah menabrak sebuah ranjau, dan menambahkan bahwa kemungkinan itu adalah ranjau Perang Dunia II, atau ranjau darat yang ditinggalkan di sana tahun lalu, namun menolak berkomentar lebih lanjut.
Yoruk Isik, kepala konsultan Bosphorus Observer, mengutip pengetahuan tentang masalah tersebut, mengatakan kepada Reuters secara terpisah bahwa kapal tersebut adalah Kafkametler dan mengalami kerusakan ringan pada tangki pemberatnya tetapi awaknya selamat.
Operator kapal yang berbasis di Istanbul, Kafkametler Maritime, tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Kafkametler membuang sauh di saluran Danube dekat terminal Vylkove di Ukraina, menurut pelacakan kapal pada penyedia analisis maritim MarineTraffic pada pukul 21.20 pada hari Kamis.
Rusia menarik diri dari perjanjian yang didukung PBB pada bulan Juli yang memungkinkan Ukraina mengirimkan biji-bijian melalui jalur pengiriman yang aman.
Sejak itu, Ukraina telah mendirikan “koridor kemanusiaan” sementara untuk kapal kargo, dan beberapa kapal telah meninggalkan pelabuhan Laut Hitam Ukraina sejak bulan Agustus.
Rusia mungkin menggunakan ranjau laut untuk menargetkan kapal sipil di Laut Hitam, termasuk dengan menempatkannya di dekat pelabuhan Ukraina, kata pemerintah Inggris pada hari Rabu dengan mengutip informasi intelijen.
Ambrey mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi pada hari yang sama ketika perusahaan tersebut memberi tahu kliennya mengenai kemungkinan penempatan ranjau laut tambahan oleh angkatan laut Rusia yang dilakukan untuk menggagalkan ekspor biji-bijian Ukraina.
Perusahaan keamanan maritim Inggris Ambrey, mengutip informasi yang diterimanya, mengatakan kapal itu menabrak ranjau laut 11 mil laut utara Sulina di Rumania, dekat pintu masuk Terusan Sulina.
“Kapal tersebut dilaporkan mengalami ledakan sekitar pukul 09.20 waktu setempat. Kapal itu membuang sauh dalam waktu singkat untuk menilai kerusakannya,” kata Ambrey dalam sebuah catatan.
“Pada pukul 12.10, kapal kembali berlayar,” kata Ambrey seraya menambahkan bahwa tidak ada korban jiwa yang dilaporkan seperti dikutip dari Al Arabiya, Jumat (6/10/2023).
Ini adalah salah satu insiden pertama dalam beberapa bulan terakhir yang melibatkan sebuah kapal yang menabrak ranjau laut. Wilayah Laut Hitam telah terdaftar sebagai zona berisiko tinggi oleh perusahaan asuransi dan ranjau laut yang terapung masih tetap berbahaya.
Sebuah sumber di pemerintahan Ukraina mengkonfirmasi bahwa sebuah kapal telah menabrak sebuah ranjau, dan menambahkan bahwa kemungkinan itu adalah ranjau Perang Dunia II, atau ranjau darat yang ditinggalkan di sana tahun lalu, namun menolak berkomentar lebih lanjut.
Yoruk Isik, kepala konsultan Bosphorus Observer, mengutip pengetahuan tentang masalah tersebut, mengatakan kepada Reuters secara terpisah bahwa kapal tersebut adalah Kafkametler dan mengalami kerusakan ringan pada tangki pemberatnya tetapi awaknya selamat.
Operator kapal yang berbasis di Istanbul, Kafkametler Maritime, tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar.
Kafkametler membuang sauh di saluran Danube dekat terminal Vylkove di Ukraina, menurut pelacakan kapal pada penyedia analisis maritim MarineTraffic pada pukul 21.20 pada hari Kamis.
Rusia menarik diri dari perjanjian yang didukung PBB pada bulan Juli yang memungkinkan Ukraina mengirimkan biji-bijian melalui jalur pengiriman yang aman.
Sejak itu, Ukraina telah mendirikan “koridor kemanusiaan” sementara untuk kapal kargo, dan beberapa kapal telah meninggalkan pelabuhan Laut Hitam Ukraina sejak bulan Agustus.
Rusia mungkin menggunakan ranjau laut untuk menargetkan kapal sipil di Laut Hitam, termasuk dengan menempatkannya di dekat pelabuhan Ukraina, kata pemerintah Inggris pada hari Rabu dengan mengutip informasi intelijen.
Ambrey mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi pada hari yang sama ketika perusahaan tersebut memberi tahu kliennya mengenai kemungkinan penempatan ranjau laut tambahan oleh angkatan laut Rusia yang dilakukan untuk menggagalkan ekspor biji-bijian Ukraina.
(ian)