10 Negara Berkembang yang Menghadapi Krisis Ekonomi DIsebabkan Utang Menumpuk

Kamis, 05 Oktober 2023 - 04:28 WIB
loading...
A A A
Kemajuan negara ini dalam merestrukturisasi utang dalam negeri dan utang luar negeri sebesar USD30 miliar cukup cepat dan negara ini mendapatkan dana talangan IMF sebesar USD3 miliar pada bulan Mei.

Menteri Keuangan Ghana memperkirakan akan mencapai kesepakatan dengan pemegang obligasi internasional pada akhir tahun ini. Namun, pengunjuk rasa baru-baru ini turun ke jalan di Accra karena meningkatnya biaya hidup, pengangguran dan kesulitan ekonomi.

4. Kenya

Utang publik negara di Afrika Timur ini mencapai 67,4% dari PDB pada akhir tahun 2022, menurut Bank Dunia, sehingga menempatkan negara tersebut pada risiko tinggi terhadap tekanan utang.

Pemerintahan Presiden William Ruto telah mengurangi pengeluaran dan mengusulkan sejumlah kenaikan pajak, meredakan beberapa kekhawatiran mengenai gagal bayar yang akan segera terjadi. Namun melonjaknya harga minyak telah meningkatkan inflasi, dan mata uang tersebut telah melemah lebih dari 16% terhadap dolar tahun ini, sehingga menimbulkan keraguan atas kemampuannya untuk melanjutkan reformasi.

Kenya, yang harus membayar kembali eurobond senilai USD2 miliar tahun depan, sedang melakukan pembicaraan dengan Bank Pembangunan Afrika dan Bank Dunia untuk mendapatkan dukungan anggaran.

5. Lebanon

Lebanon telah mengalami gagal bayar (default) sejak tahun 2020 dan hanya ada sedikit tanda-tanda bahwa negara itu akan menyelesaikan krisis ekonominya kapan saja.

IMF bulan lalu menyambut baik perubahan bank sentral, termasuk menghapuskan platform pertukaran kontroversial dan membatasi pembiayaan moneter pemerintah. Namun dikatakan bahwa reformasi yang lebih mendalam diperlukan di tengah kondisi negara yang “sulit dan tidak stabil”.

IMF telah memperingatkan bahwa jika status quo terus berlanjut, utang publik bisa mencapai 547% PDB pada tahun 2027.

6. Pakistan

10 Negara Berkembang yang Menghadapi Krisis Ekonomi DIsebabkan Utang Menumpuk

Foto/Reuters

Pakistan membutuhkan lebih dari USD22 miliar untuk membayar utang luar negeri dan membayar tagihan untuk tahun fiskal 2024. Pemerintahan sementara bertanggung jawab atas pemilu yang dijadwalkan pada bulan Januari.

Inflasi dan suku bunga berada pada titik tertinggi dalam sejarah, dan negara ini sedang berjuang untuk membangun kembali perekonomiannya dari banjir besar yang terjadi pada tahun 2022.

Pada bulan Juni, mereka mencapai kesepakatan untuk pinjaman jembatan IMF senilai $3 miliar. Arab Saudi dan UEA mengikuti dengan total suntikan dana tunai sebesar $3 miliar.

Cadangan devisa pada akhir September sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan pemilu, namun terdapat pertanyaan berapa lama negara tersebut dapat menghindari gagal bayar tanpa dukungan yang besar, kata para pengamat.

7. Sri Lanka

10 Negara Berkembang yang Menghadapi Krisis Ekonomi DIsebabkan Utang Menumpuk

Foto/Reuters
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1374 seconds (0.1#10.140)