10 Negara Berkembang yang Menghadapi Krisis Ekonomi DIsebabkan Utang Menumpuk

Kamis, 05 Oktober 2023 - 04:28 WIB
loading...
A A A
Sri Lanka mengalami gagal bayar (default) utang internasional pada Mei 2022 setelah pandemi ini menguras dana penting dari perekonomian negara yang bergantung pada pariwisata untuk membayar makanan, bahan bakar, dan obat-obatan impor.

Negara kepulauan yang dilanda krisis ini mengumumkan rencana perombakan utang pada akhir Juni dan terus mencapai kemajuan.

Namun para pihak masih berdebat mengenai seberapa besar dampak yang harus diterima oleh bank-bank domestik dan investor di badan usaha milik negara (BUMN). Tahap berikutnya dari paket dana talangan IMF sebesar USD2,9 miliar dapat tertunda karena potensi kekurangan pendapatan pemerintah.

8. Tunisia

Berbagai guncangan sejak revolusi tahun 2011 telah menekan negara Afrika Utara tersebut ke dalam krisis ekonomi besar-besaran.

Sebagian besar utang bersifat internal, namun eurobond senilai USD500 juta akan jatuh tempo bulan ini, dan lembaga pemeringkatnya mengatakan Tunisia bisa mengalami gagal bayar (default).

Presiden Kais Saied mengecam persyaratan yang diperlukan untuk membuka pinjaman IMF sebesar USD1,9 miliar sebagai “diktats” dan menolak pinjaman 127 juta dolar dari Uni Eropa karena dianggap terlalu kecil.

Musim turis mempersempit defisit transaksi berjalan dan Arab Saudi menjanjikan dukungan sebesar USD500 juta. Namun warga terus bergulat dengan kekurangan makanan dan obat-obatan.

9. Ukraina

10 Negara Berkembang yang Menghadapi Krisis Ekonomi DIsebabkan Utang Menumpuk

Foto/Reuters

Ukraina membekukan pembayaran utang setelah invasi Rusia pada tahun 2022, dan mengatakan kemungkinan akan memutuskan awal tahun depan apakah akan mencoba memperpanjang perjanjian itu atau mulai mencari alternatif lain.

Lembaga-lembaga terkemuka memperkirakan biaya pembangunan kembali pascaperang akan berjumlah setidaknya 1 triliun euro, dan IMF memperkirakan Ukraina membutuhkan USD3-USD4 miliar per bulan untuk menjaga negara tetap berjalan.

Baru-baru ini, perekonomian telah menunjukkan tanda-tanda pemulihan, dengan melambatnya inflasi dan membaiknya sentimen bisnis. Namun perubahan politik di negara lain – termasuk Amerika Serikat – telah menimbulkan keraguan terhadap ketahanan dukungan internasional.

10. Zambia

Sebagai negara Afrika pertama yang mengalami gagal bayar selama pandemi COVID-19, penundaan restrukturisasi yang dialami Zambia selama bertahun-tahun menjadikannya simbol permasalahan dalam Kerangka Kerja Bersama.

Rencana perbaikan akhirnya akan segera terwujud setelah Zambia mencapai kesepakatan pengerjaan ulang utang senilai USD6,3 miliar dengan negara-negara kreditor Paris Club dan Tiongkok, pemberi pinjaman bilateral besar lainnya, pada bulan Juni. Zambia memperkirakan akan menyelesaikan nota utang pada akhir tahun.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1271 seconds (0.1#10.140)