9 Negara dengan Tingkat Perkawinan Sedarah Tertinggi

Selasa, 03 Oktober 2023 - 14:36 WIB
loading...
9 Negara dengan Tingkat Perkawinan Sedarah Tertinggi
Ada 9 negara dengan tingkat perkawinan sedarah tertinggi di dunia. Foto/REUTERS
A A A
JAKARTA - Perkawinan sedarah mengacu pada situasi di mana individu-individu yang berkerabat dekat satu sama lain, seperti saudara kandung atau pun sepupu) berkembang biak dan menghasilkan keturunan.

Perkawinan sedarah dapat terjadi antara manusia dan juga hewan.

Perkawinan sedarah jarang terjadi di sebagian besar negara maju, namun memberikan kontribusi yang relevan secara statistik terhadap jumlah total kelahiran di negara berkembang tertentu.



Praktik perkawinan antarkerabat dekat—biasanya sepupu—dikenal dengan istilah "consanguineous marriage".

Meskipun jarang terjadi di Amerika dan Eropa modern, perkawinan sedarah sangat umum terjadi di Afrika Utara dan Timur Tengah, yang merupakan aspek tradisional dan dihormati di banyak budaya setempat.

Di banyak negara, consanguineous marriages (perkawinan sedarah) dan inbreeding (kawin sedarah) dianggap ilegal. Hubungan seksual antara pasangan sedarah biasanya disebut sebagai inses.

9 Negara dengan Tingkat Perkawinan Sedarah Tertinggi


Meskipun jarang ada data akurat per negara, namun secara negara-negara di Timur Tengah, Afrika Utara, dan sebagian Asia Barat memiliki tingkat perkawinan sedarah tertinggi di dunia.

Berikut 9 negara dengan tingkat perkawinan sedarah tertinggi, sebagaimana dikutip dari data World Population Review:

1. Burkina Faso: Lebih dari 50%
2. Pakistan: Lebih dari 50%
3. Qatar: Lebih dari 50%
4. Afghanistan: 40-49%
5. Bahrain: 40-49%
6. Yordania: 40-49%
7. Mauritania: 40-49%
8. Sudan: 40-49%
9. Yaman: 40-49%

Perkawinan sedarah pada tingkat tertentu mungkin sulit dihindari dalam masyarakat yang terisolasi atau tertutup, seperti populasi di pulau-pulau kecil atau kelompok etnis atau budaya seperti imigran atau Amish, yang jumlah pasangan nikahnya terbatas.

Kondisi tersebut secara artifisial dapat membatasi calon pasangan dalam suatu populasi, sehingga meningkatkan tingkat perkawinan sedarah.

Misalnya, anggota komunitas Amish mungkin memiliki tingkat perkawinan sedarah yang lebih tinggi karena mereka cenderung menikah dengan orang Amish lainnya, sehingga mengurangi jumlah populasi.

Anggota populasi Mennonite mungkin juga memiliki tingkat perkawinan sedarah yang lebih tinggi karena alasan yang sama.

Terakhir, ada beberapa kelainan genetik yang lebih umum terjadi pada kelompok Yahudi Hasid dan Haredi karena mereka cenderung menikah dengan anggota populasi yang sama.

Masalah Medis Akibat Perkawinan Sedarah


Perkawinan sedarah antarmanusia telah terbukti meningkatkan risiko jenis penyakit dan kelainan genetik di kalangan populasi tertentu.

Karena tingkat perkawinan sedarah di negara-negara yang disebutkan di atas, kelainan genetik seperti hidrosefalus, cacat tabung saraf, dan cacat jantung bawaan lebih sering terjadi.

Apa yang Termasuk dalam Perkawinan Sedarah?


Secara umum, perkawinan antarindividu yang lebih dekat dari sepupu kedua dianggap perkawinan sedarah.

Dengan demikian, hubungan antara saudara kandung, saudara tiri, ayah dan anak perempuan, ibu dan anak laki-laki, paman atau bibi dengan keponakan, serta kakek dan nenek serta cucu dianggap sebagai perkawinan sedarah.

Di banyak budaya, persatuan antara sepupu pertama juga dianggap sebagai perkawinan sedarah, dan di beberapa budaya, tabu meluas hingga ke sepupu ketujuh.

Meskipun hubungan antara orang-orang yang merupakan sepupu kedua mungkin juga dipandang buruk oleh masyarakat tertentu, mereka umumnya tidak cukup dekat untuk dianggap sebagai perkawinan sedarah dalam arti biologis atau genetik.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1755 seconds (0.1#10.140)