Pionir Vaksin Covid-19 Raih Hadiah Nobel Kedokteran

Selasa, 03 Oktober 2023 - 00:49 WIB
loading...
Pionir Vaksin Covid-19 Raih Hadiah Nobel Kedokteran
Ilumwan Hongaria Katalin Kariko dan rekannya dari AS Drew Weissman memenangkan hadiah Nobel Kedokteran. Foto/TT News Agency/via REUTERS
A A A
STOCKHOLM - Ilmuwan Hongaria Katalin Kariko dan rekannya dari Amerika Serikat (AS) Drew Weissman memenangkan hadiah Nobel Kedokteran. Keduanya meraih penghargaan bergengsi itu setelah membuat membuat penemuan molekul mRNA yang membuka jalan bagi vaksin Covid-19.

“Para peraih penghargaan berkontribusi terhadap laju pengembangan vaksin yang belum pernah terjadi sebelumnya selama salah satu ancaman terbesar terhadap kesehatan manusia di zaman modern,” kata badan pemberi penghargaan asal Swedia tersebut dalam penghargaan terbaru untuk keduanya seperti dikutip dari Reuters, Selasa (3/10/2023).

Kariko, mantan wakil presiden senior dan kepala penggantian protein RNA di perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech, adalah seorang profesor di Universitas Szeged di Hongaria dan asisten profesor di Universitas Pennsylvania (UPenn).

“Kami tidak bekerja untuk mendapatkan imbalan apa pun,” ucap Kariko, yang berjuang selama bertahun-tahun untuk mendapatkan dana hibah untuk penelitiannya, dalam sambutannya bersama Weissman di kampus UPenn di Philadelphia, beberapa jam setelah dia dibangunkan oleh telepon dari Stockholm.

"Yang penting adalah memiliki produk yang bermanfaat," imbuhnya.

Sedangkan Weissman, yang juga seorang profesor penelitian vaksin di UPenn, mengatakan bahwa kemenangan ini adalah sebuah impian seumur hidup dan mengingat kembali kerja kerasnya dengan Kariko selama lebih dari 20 tahun, termasuk email tengah malam karena mereka berdua mengalami gangguan tidur.



Pada tahun 2005, Kariko dan Weissman mengembangkan apa yang disebut modifikasi basa nukleosida, yang menghentikan sistem kekebalan melancarkan serangan inflamasi terhadap mRNA buatan laboratorium, yang sebelumnya dipandang sebagai rintangan besar terhadap penggunaan teknologi terapeutik.

“Kami tidak bisa membuat orang memperhatikan RNA sebagai sesuatu yang menarik,” kata Weissman.

"Hampir semua orang menyerah," ia menambahkan.

Dibesarkan di sebuah desa di sebuah rumah tanpa air mengalir atau lemari es, Kariko mendapatkan gelar doktor biokimia di Szeged sebelum dia dan suaminya menjual mobil Lada buatan Soviet, sebelum akhirnya pergi ke Amerika dengan tiket sekali jalan.

Putrinya, Susan Francia, menjadi pendayung nasional AS dan peraih medali emas Olimpiade.

Di UPenn, Kariko mencoba mengubah mRNA menjadi alat pengobatan sepanjang tahun 1990an tetapi kesulitan untuk mendapatkan hibah karena penelitian tentang DNA dan terapi gen menarik sebagian besar perhatian komunitas ilmiah pada saat itu.

Kariko mengatakan bahwa dia menanggung ejekan dari rekan-rekan universitasnya karena usahanya yang gigih, dan kegagalannya untuk mendapatkan hibah penelitian menyebabkan UPenn menurunkan jabatannya dari jabatan profesor penuh waktu pada tahun 1995.



Sedangkan Weissman menerima gelar doktor dari Universitas Boston pada tahun 1987 dan bergabung dengan UPenn pada tahun 1997.

Sir Andrew Pollard, seorang profesor imunologi di Universitas Oxford yang menggunakan teknologi berbeda ketika bersama-sama mengembangkan vaksin Covid-19 yang jarang digunakan oleh AstraZeneca, mengatakan bahwa sangat tepat bahwa pekerjaan terobosan yang dilakukan oleh Kariko dan Weissman harus diakui oleh komite Nobel.

Messenger atau mRNA, ditemukan pada tahun 1961, merupakan molekul alami yang berfungsi sebagai resep produksi protein tubuh. Penggunaan mRNA buatan laboratorium untuk menginstruksikan sel manusia membuat protein terapeutik, yang telah lama dianggap mustahil, dirintis secara komersial selama pandemi, juga oleh Moderna.

Penggunaan mRNA yang prospektif mencakup terapi kanker dan vaksin terhadap malaria, influenza, dan rabies.

Penghargaan bidang kedokteran ini mengawali penghargaan Nobel tahun ini dan lima penghargaan sisanya akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang.

Hadiah tersebut, pertama kali dibagikan pada tahun 1901, diciptakan oleh penemu dinamit Swedia dan pengusaha kaya Alfred Nobel.

Hadiah bidang kedokteran tahun lalu diberikan kepada Svante Paabo dari Swedia yang mengurutkan genom Neanderthal dan pemenang lainnya termasuk Alexander Fleming, yang berbagi hadiah itu pada tahun 1945 atas penemuan penisilin.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1324 seconds (0.1#10.140)