Jengkelnya Biden, Ingin Bantu Ukraina tapi AS Terancam Shutdown

Senin, 02 Oktober 2023 - 08:25 WIB
loading...
Jengkelnya Biden, Ingin Bantu Ukraina tapi AS Terancam Shutdown
Presiden Joe Biden jengkal dengan Kongres AS yang tangguhkan bantuan militer untuk Ukraina. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Presiden Joe Biden jengkel dengan Kongres Amerika Serikat (AS) yang menangguhkan bantuan militer untuk Ukraina guna menghindari layanan pemerintah Amerika shutdown atau tutup.

Biden mendesak Kongres untuk berhenti "bermain-main” dan memberikan suara pada paket bantuan terpisah untuk Ukraina sesegera mungkin untuk memastikan bahwa dukungan Amerika kepada Ukraina tetap tidak terputus.

Desakan Biden muncul setelah semua pendanaan baru untuk Kyiv dicabut dari rancangan undang-undang (RUU) sementara untuk menghindari penutupan layanan pemerintah federal Amerika.



Berbicara dari Gedung Putih pada hari Minggu setelah menandatangani paket pendanaan pemerintah pada menit-menit terakhir yang tidak menyertakan bantuan untuk Ukraina, Biden mengatakan bahwa dia mengharapkan Ketua DPR dari Partai Republik Keven McCarthy untuk menepati komitmennya untuk menjamin lolosnya bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk membantu Ukraina.

“Kita punya waktu, tidak banyak waktu, dan ada rasa urgensi yang luar biasa,” kesal Biden. “Berhenti main-main, selesaikan ini," ujarnya.

“Dan saya ingin meyakinkan sekutu Amerika kami dan rakyat Amerika serta rakyat Ukraina bahwa Anda dapat mengandalkan dukungan kami. Kami tidak akan pergi,” imbuh Biden.

Namun, para kritikus telah lama berpendapat bahwa Amerika mempunyai prioritas yang lebih penting untuk dikhawatirkan, dan bahwa Washington harus memiliki perlindungan yang lebih kuat terhadap penyalahgunaan dana dan pasokan yang dikirim ke Kyiv.

Banyak anggota Parlemen mencatat bahwa mendapatkan persetujuan bantuan Ukraina di Kongres terbukti semakin sulit.

Kevin McCarthy, pemimpin Partai Republik di Parlemen, mengatakan bahwa meskipun dia tetap berkomitmen untuk membantu Ukraina, masalah keamanan AS sendiri harus menjadi prioritas yang lebih besar bagi anggota parlemen AS.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1225 seconds (0.1#10.140)