Jerman Resmi Beli Sistem Rudal Hipersonik Arrow 3 Israel, Harganya Rp54 Triliun
loading...
A
A
A
BERLIN - Jerman pada hari Kamis menandatangani kesepakatan untuk mengakuisisi sistem rudal hipersonik Arrow 3 buatan Israel. Senjata cangggih ini akan menjadi bagian penting dari pertahanan Eropa terhadap serangan udara musuh.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius pada konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan penandatanganan perjanjian tersebut adalah “hari bersejarah” bagi kedua negara.
Bernilai sekitar USD3,5 miliar atau lebih dari Rp54 triliun, penjualan sistem rudal tersebut merupakan kesepakatan terbesar yang pernah dilakukan industri militer Israel.
"Sistem Arrow 3 akan membuat pertahanan udara Jerman siap untuk masa depan,” kata Pistorius, seperti dikutip dari AFP, Jumat (29/9/2023).
Jerman telah memimpin upaya untuk memperkuat pertahanan udara NATO di Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu, dan mendesak sekutunya untuk membeli sistem pencegahan bersama-sama.
“Kita bisa melihat serangan harian Rusia terhadap Ukraina betapa pentingnya pertahanan anti-udara,” kata Pistorius.
"Penandatanganan perjanjian ini adalah peristiwa yang mengharukan bagi setiap orang Yahudi, mengingat kembali peristiwa Holocaust," imbuh Gallant.
“Hanya 80 tahun sejak berakhirnya Perang Dunia II, Israel dan Jerman hari ini bergandengan tangan dalam membangun masa depan yang lebih aman,” katanya.
Sistem rudal hipersonik Arrow 3, yang dirancang untuk menembak jatuh rudal di atas atmosfer Bumi, cukup kuat untuk memberikan perlindungan bagi negara-negara tetangga Uni Eropa.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius pada konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan penandatanganan perjanjian tersebut adalah “hari bersejarah” bagi kedua negara.
Bernilai sekitar USD3,5 miliar atau lebih dari Rp54 triliun, penjualan sistem rudal tersebut merupakan kesepakatan terbesar yang pernah dilakukan industri militer Israel.
"Sistem Arrow 3 akan membuat pertahanan udara Jerman siap untuk masa depan,” kata Pistorius, seperti dikutip dari AFP, Jumat (29/9/2023).
Jerman telah memimpin upaya untuk memperkuat pertahanan udara NATO di Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina tahun lalu, dan mendesak sekutunya untuk membeli sistem pencegahan bersama-sama.
“Kita bisa melihat serangan harian Rusia terhadap Ukraina betapa pentingnya pertahanan anti-udara,” kata Pistorius.
"Penandatanganan perjanjian ini adalah peristiwa yang mengharukan bagi setiap orang Yahudi, mengingat kembali peristiwa Holocaust," imbuh Gallant.
“Hanya 80 tahun sejak berakhirnya Perang Dunia II, Israel dan Jerman hari ini bergandengan tangan dalam membangun masa depan yang lebih aman,” katanya.
Perisai Langit Eropa
Sistem rudal hipersonik Arrow 3, yang dirancang untuk menembak jatuh rudal di atas atmosfer Bumi, cukup kuat untuk memberikan perlindungan bagi negara-negara tetangga Uni Eropa.