Burkina Faso Gagalkan Upaya Kudeta Terbaru
loading...
A
A
A
OUAGADOUGOU - Pemerintahan militer yang berkuasa di Burkina Faso tampaknya berhasil menggagalkan upaya kudeta terbaru di kawasan Afrika Barat.
Mereka mengatakan badan intelijen dan keamanannya memblokir upaya “menjerumuskan negara kita ke dalam kekacauan.”
Para pejabat mengungkap “upaya kudeta yang terbukti” pada Rabu (27/9/2023) dan mengatakan upaya tersebut telah digagalkan pada hari sebelumnya.
“Investigasi akan membantu membuka kedok para penghasut plot ini,” papar pemerintah militer, tanpa mengidentifikasi satupun tersangka komplotan atau memberikan rincian tentang bagaimana para konspirator mencoba melakukan kudeta.
Menurut pemerintah, perwira militer yang tidak dikenal dan kaki tangannya memiliki “niat gelap untuk menyerang institusi republik.”
Insiden ini terjadi di tengah laporan media asing mengenai meningkatnya ketegangan di dalam angkatan bersenjata Burkina Faso.
“Saat ini, para pejabat dan orang-orang yang diduga ikut serta dalam upaya destabilisasi ini telah ditangkap, dan pelaku lainnya sedang dicari secara aktif,” papar para pejabat.
Ribuan demonstran dilaporkan melakukan unjuk rasa di ibu kota pada Selasa untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap kepemimpinan militer.
Pemerintah Ouagadougou menyesalkan para pejabat yang bersumpah untuk membela negara mereka telah “melakukan tindakan seperti ini, yang bertujuan menghalangi perjuangan rakyat Burkinabe demi kedaulatan dan pembebasan total dari gerombolan teroris yang mencoba memperbudak mereka.”
Pemerintahan saat ini berkuasa di Ouagadougou setahun yang lalu, setelah dua kudeta militer dalam delapan bulan.
Burkina Faso dan negara-negara lain di wilayah Sahel di Afrika Barat telah menjadi tidak stabil akibat pemberontakan militan yang mempunyai hubungan dengan teroris.
Hanya dalam dua bulan terakhir, kudeta militer telah menggulingkan pemerintahan Gabon dan Niger, tetangga Burkina Faso di sebelah timur.
Mereka mengatakan badan intelijen dan keamanannya memblokir upaya “menjerumuskan negara kita ke dalam kekacauan.”
Para pejabat mengungkap “upaya kudeta yang terbukti” pada Rabu (27/9/2023) dan mengatakan upaya tersebut telah digagalkan pada hari sebelumnya.
“Investigasi akan membantu membuka kedok para penghasut plot ini,” papar pemerintah militer, tanpa mengidentifikasi satupun tersangka komplotan atau memberikan rincian tentang bagaimana para konspirator mencoba melakukan kudeta.
Menurut pemerintah, perwira militer yang tidak dikenal dan kaki tangannya memiliki “niat gelap untuk menyerang institusi republik.”
Insiden ini terjadi di tengah laporan media asing mengenai meningkatnya ketegangan di dalam angkatan bersenjata Burkina Faso.
“Saat ini, para pejabat dan orang-orang yang diduga ikut serta dalam upaya destabilisasi ini telah ditangkap, dan pelaku lainnya sedang dicari secara aktif,” papar para pejabat.
Ribuan demonstran dilaporkan melakukan unjuk rasa di ibu kota pada Selasa untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap kepemimpinan militer.
Pemerintah Ouagadougou menyesalkan para pejabat yang bersumpah untuk membela negara mereka telah “melakukan tindakan seperti ini, yang bertujuan menghalangi perjuangan rakyat Burkinabe demi kedaulatan dan pembebasan total dari gerombolan teroris yang mencoba memperbudak mereka.”
Pemerintahan saat ini berkuasa di Ouagadougou setahun yang lalu, setelah dua kudeta militer dalam delapan bulan.
Burkina Faso dan negara-negara lain di wilayah Sahel di Afrika Barat telah menjadi tidak stabil akibat pemberontakan militan yang mempunyai hubungan dengan teroris.
Hanya dalam dua bulan terakhir, kudeta militer telah menggulingkan pemerintahan Gabon dan Niger, tetangga Burkina Faso di sebelah timur.
(sya)