Biadab! Satu Keluarga Palestina Ditembak Mati di Israel

Kamis, 28 September 2023 - 02:09 WIB
loading...
Biadab! Satu Keluarga Palestina Ditembak Mati di Israel
Satu keluarga Palestina ditembak mati di Israel. Foto/Ilustrasi
A A A
TEL AVIV - Otoritas keamanan Israel mengatakan sebuah keluarga Palestina yang terdiri dari lima orang ditembak mati di rumah mereka di Israel. Itu terjadi saat gelombang kejahatan pembunuhan terhadap komunitas Palestina di negara Zionis itu mencapai puncaknya tahun ini.

Penembakan terhadap lima orang tersebut, termasuk seorang wanita dan dua remaja, di kota Badui Basmat Tab'un terjadi setelah insiden terpisah di mana seorang pria berusia 50 tahun terbunuh pada Rabu pagi waktu setempat.

Lebih dari 180 warga Palestina di Israel telah terbunuh dalam kekerasan terkait kejahatan sejak bulan Januari dalam serentetan pembunuhan yang terus tidak terkendali. Ini adalah angka tertinggi dalam tujuh tahun terakhir sehingga menimbulkan tuduhan bahwa pemerintahan nasionalis religius pimpinan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengabaikan pertumpahan darah tersebut.



“Israel mempunyai kemampuan, pemerintah Israel memahami apa yang perlu dilakukan, semua orang memahami apa yang perlu dilakukan, tidak ada kemauan dan kepemimpinan,” kata Mansour Abbas, pemimpin salah satu partai yang mewakili minoritas Palestina di Israel seperti dikutip dari The New Arab, Kamis (28/9/2023).

Wali Kota Palestina menuduh pemerintah dan polisi sengaja mengabaikan komunitas mereka dan membiarkan penjahat bertindak tanpa mendapat hukuman. Mereka menolak bekerja sama dengan Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben-Gvir, yang pernah mendukung terorisme dan hasutan anti-Arab, serta menuntut agar Netanyahu melakukan intervensi.

Ketika Israel menghadapi krisis politik terburuk dalam beberapa dekade, akibat upaya Netanyahu untuk melakukan perombakan terhadap sistem peradilan yang memecah-belah, warga Palestina mengatakan runtuhnya keamanan pribadi di komunitas mereka harus mendapat perhatian lebih dari pemerintah.

Ben-Gvir, yang tidak segera mengomentari insiden itu, menolak tuduhan tidak adanya tindakan. Dia mengatakan pemberantasan kejahatan merupakan agenda utama dan polisi telah meningkatkan aktivitas pemberantasan kejahatan, termasuk penyitaan senjata dan dana dari kelompok kriminal.



“Sebagai polisi, kami akan melakukan segalanya untuk menemukan para pembunuh,” kata juru bicara polisi Eli Levi kepada wartawan di lokasi kejadian pada hari Rabu.

Sebagian besar warga Arab Israel adalah keturunan Palestina yang selamat dari pembersihan etnis dan pengungsian massal oleh milisi Zionis yang menyertai berdirinya negara Israel pada tahun 1948. Jumlah mereka sekitar seperlima dari populasi Israel.

Selama berpuluh-puluh tahun mereka menghadapi tingkat kemiskinan yang tinggi, sekolah-sekolah yang didanai dengan buruk, dan kota-kota yang padat penduduk dan tidak adanya layanan kesehatan. Mereka mengatakan bahwa mereka diperlakukan sebagai warga negara kelas dua dibandingkan dengan warga negara Israel lainnya.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1871 seconds (0.1#10.140)