5 Ketangguhan Marichka, Drone Kapal Selam Milik Ukraina Seharga Rp6,7 Triliun yang Ditakuti Rusia
loading...
A
A
A
KIEV - Ukraina memamerkan drone bawah air atau drone kapal selama akan menimbulkan bencana bagi Armada Laut Hitam Rusia.
Drone bernama Marichka masih berupa purwarupa, tetapi direncanakan akan diproduksi massal. Drone akan menjadi kekuatan baru bagi Ukraina di tengah berbagai kemunduran di tengah gempuran tentara Ukraina.
"Drone tersebut dapat melakukan misi penyerangan, transportasi, atau pengintaian," ungkap kelompok sukarelawan Ammo Ukraina yang mengembangkan drone tersebut.
Panjangnya 6 meter dan memiliki jangkauan sekitar 1.000 kilometer . Jarak tersebut cukup lama untuk perjalanan satu arah dari wilayah di bawah kendali Ukraina ke hampir semua lokasi di Laut Hitam.
Kapasitas muatan dan rincian teknis lainnya dari drone tersebut belum diketahui, meskipun kantor berita Ukraina Censor.NET melaporkan bahwa drone tersebut memiliki berat hulu ledak sekitar 200 kilogram.
Video yang dirilis pada hari Selasa itu tampak menunjukkan seorang sukarelawan duduk di atas Marichka saat diturunkan ke laut untuk diuji.
Ammo Ukraina telah mempromosikan dan mencari investasi untuSebuah video baru menunjukkan drone bawah air milik Ukraina seharga USD433.000 yang dapat menimbulkan bencana bagi Armada Laut Hitam Rusia.
Drone tersebut dapat memberi Ukraina dimensi baru dalam serangannya terhadap Armada Laut Hitam Rusia, yang berbasis di Semenanjung Krimea yang diduduki.
Sejauh ini serangan sebagian besar dilakukan oleh drone angkatan laut dan rudal jelajah.
"Dalam beberapa minggu terakhir, militer Ukraina telah meningkatkan serangannya terhadap Armada Laut Hitam, menyebabkan kerusakan lebih besar dari sebelumnya," demikian Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan intelijen harian pada Selasa.
Pekan lalu, Ukraina juga melakukan serangan rudal terhadap markas armada darat di kota Sevastopol.
Kepala intelijen Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan bulan lalu bahwa serangan drone angkatan laut telah berfungsi untuk "melumpuhkan" Angkatan Laut Rusia sejak Agustus 2023. Tidak jelas kapan tepatnya drone tersebut dapat diterapkan.
Drone bernama Marichka masih berupa purwarupa, tetapi direncanakan akan diproduksi massal. Drone akan menjadi kekuatan baru bagi Ukraina di tengah berbagai kemunduran di tengah gempuran tentara Ukraina.
Berikut adalah 5 keunggulan drone kapal selam milik Ukraina.
1. Mampu Melakukan Misi Tempur hingga Pengintaian
Kendaraan bawah air tak berawak (UUV) berwarna hitam, bernama Marichka."Drone tersebut dapat melakukan misi penyerangan, transportasi, atau pengintaian," ungkap kelompok sukarelawan Ammo Ukraina yang mengembangkan drone tersebut.
2. Memiliki Daya Jelajah hingga 1.000 Km
Panjangnya 6 meter dan memiliki jangkauan sekitar 1.000 kilometer . Jarak tersebut cukup lama untuk perjalanan satu arah dari wilayah di bawah kendali Ukraina ke hampir semua lokasi di Laut Hitam.
3. Mampu Membawa Hulu Ledak hingga 200 Kg
Kapasitas muatan dan rincian teknis lainnya dari drone tersebut belum diketahui, meskipun kantor berita Ukraina Censor.NET melaporkan bahwa drone tersebut memiliki berat hulu ledak sekitar 200 kilogram.
Video yang dirilis pada hari Selasa itu tampak menunjukkan seorang sukarelawan duduk di atas Marichka saat diturunkan ke laut untuk diuji.
4. Harganya Mencapai USD433.000 atau setara Rp6,7 Triliun
Ammo Ukraina telah mempromosikan dan mencari investasi untuSebuah video baru menunjukkan drone bawah air milik Ukraina seharga USD433.000 yang dapat menimbulkan bencana bagi Armada Laut Hitam Rusia.
5. Akan Diproduksi Massal
Ammo Ukraina telah mempromosikan dan mencari investasi untuk drone tersebut sejak sekitar Agustus 2023. Tidak jelas kapan tepatnya drone tersebut dapat diterapkan.Drone tersebut dapat memberi Ukraina dimensi baru dalam serangannya terhadap Armada Laut Hitam Rusia, yang berbasis di Semenanjung Krimea yang diduduki.
Sejauh ini serangan sebagian besar dilakukan oleh drone angkatan laut dan rudal jelajah.
"Dalam beberapa minggu terakhir, militer Ukraina telah meningkatkan serangannya terhadap Armada Laut Hitam, menyebabkan kerusakan lebih besar dari sebelumnya," demikian Kementerian Pertahanan Inggris dalam laporan intelijen harian pada Selasa.
Pekan lalu, Ukraina juga melakukan serangan rudal terhadap markas armada darat di kota Sevastopol.
Kepala intelijen Ukraina Kyrylo Budanov mengatakan bulan lalu bahwa serangan drone angkatan laut telah berfungsi untuk "melumpuhkan" Angkatan Laut Rusia sejak Agustus 2023. Tidak jelas kapan tepatnya drone tersebut dapat diterapkan.
(ahm)