Hubungan Makin Mesra, Menteri Israel Kunjungi Arab Saudi untuk Pertama Kalinya

Rabu, 27 September 2023 - 08:15 WIB
loading...
A A A
Kantor Menteri Pariwisata Israel mengatakan, pada hari Selasa, Katz tiba di Riyadh memimpin delegasi Israel untuk menghadiri acara PBB.

“Saya akan bertindak untuk menciptakan kerja sama guna memajukan pariwisata dan hubungan luar negeri Israel,” kata Katz dalam sebuah pernyataan.

Putra Mahkota dan penguasa de facto Arab Saudi, Mohammed bin Salman, pekan lalu mengatakan kepada Fox News bahwa kerajaan semakin “mendekati” kesepakatan dengan Israel tetapi bersikeras bahwa perjuangan Palestina tetap “sangat penting” bagi Riyadh.

Dalam beberapa bulan terakhir, Israel telah mengirim delegasi ke Arab Saudi untuk berpartisipasi dalam olahraga dan acara lainnya, termasuk pertemuan Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO).

Juga pada hari Selasa, Arab Saudi mengirimkan delegasi pertamanya dalam tiga dekade ke Tepi Barat, wilayah Palestina yang diduduki Israel, untuk meyakinkan warga Palestina bahwa Riyadh akan mempertahankan perjuangan Palestina meskipun mereka menjalin hubungan yang lebih erat dengan Israel.

“Masalah Palestina adalah pilar fundamental,” kata Naif bin Bandar Al Sudairi, yang memimpin delegasi Saudi dan merupakan duta besar baru untuk Palestina, setelah bertemu dengan diplomat terkemuka Palestina Riyad al-Maliki di Ramallah untuk melakukan pembicaraan dan menyampaikan surat kepercayaannya.

“Dan sudah pasti bahwa Inisiatif [Perdamaian] Arab, yang dipresentasikan oleh kerajaan pada tahun 2002, merupakan landasan dari setiap kesepakatan yang akan datang.”

Inisiatif tahun 2002 mengusulkan hubungan Arab dengan Israel sebagai imbalan atas penarikan diri mereka dari Tepi Barat, Yerusalem Timur, Gaza dan Dataran Tinggi Golan, dan resolusi yang adil bagi Palestina.

Delegasi Al Sudairi, yang menyeberang melalui darat dari Yordania, merupakan delegasi pertama dari Arab Saudi yang mengunjungi Tepi Barat sejak Perjanjian Oslo tahun 1993.

Kesepakatan tersebut dimaksudkan untuk mewujudkan negara Palestina merdeka, namun perundingan yang terhenti selama bertahun-tahun dan kekerasan yang mematikan membuat resolusi damai menjadi sebuah impian yang mustahil.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0887 seconds (0.1#10.140)