Gempur Mabes Armada Laut Hitam Rusia, Ukraina Gunakan Rudal Storm Shadow
loading...
A
A
A
KIEV - Rudal Storm Shadow digunakan oleh Ukraina untuk menyerang markas armada Laut Hitam Rusia . Hal itu diungkapkan Angkatan UdaraUkraina kepada Sky News, Sabtu (23/9/2023).
Seorang tentara Rusia masih hilang setelah serangan yang menyebabkan gedung di Sevastopol terbakar.
Setidaknya satu rudal menghantam markas besar tersebut, dan para pejabat Rusia melaporkan bahwa lima rudal lainnya ditembak jatuh.
Keputusan untuk memasok rudal buatan Inggris dan Prancis, yang juga dikenal sebagai SCALP, adalah salah satu seruan perang yang paling menonjol dari negara-negara Barat - dengan kekhawatiran bahwa senjata jarak jauh tersebut dapat digunakan di wilayah Rusia.
Inggris dan Perancis sepakat untuk memasok rudal masing-masing pada bulan Mei dan Juli tahun ini.
Diwartakan sebelumnya gubernur Sevastopol yang ditunjuk Rusia, Mikhail Razvozhayev, mengatakan Ukraina telah melancarkkan serangan rudal ke markas Armada Laut Hitam Rusia di Crimea.
“Musuh melancarkan serangan rudal ke markas armada,” kata Razvozhayev melalui Telegram.
Razvozhayev juga mengatakan bahwa pecahan peluru jatuh di dekat Teater Lunacharsky.
Gubernur yang ditunjuk Rusia itu mengatakan layanan operasional telah pergi ke lokasi serangan dan mengatakan informasi mengenai korban sedang diklarifikasi.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan seorang tentara Rusia hilang akibat serangan rudal Ukraina itu.
"Setidaknya satu anggota dinas militer dilaporkan hilang setelah serangan di kota Crimea," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Operasi Ukraina tersebut melibatkan beberapa rudal, lima di antaranya dicegat oleh pasukan Rusia," tambahnya.
Selama sebulan terakhir, Ukraina telah meningkatkan serangan terhadap pangkalan militer Rusia dan instalasi lainnya, termasuk pertahanan udara, di Crimea.
Seorang tentara Rusia masih hilang setelah serangan yang menyebabkan gedung di Sevastopol terbakar.
Setidaknya satu rudal menghantam markas besar tersebut, dan para pejabat Rusia melaporkan bahwa lima rudal lainnya ditembak jatuh.
Keputusan untuk memasok rudal buatan Inggris dan Prancis, yang juga dikenal sebagai SCALP, adalah salah satu seruan perang yang paling menonjol dari negara-negara Barat - dengan kekhawatiran bahwa senjata jarak jauh tersebut dapat digunakan di wilayah Rusia.
Inggris dan Perancis sepakat untuk memasok rudal masing-masing pada bulan Mei dan Juli tahun ini.
Diwartakan sebelumnya gubernur Sevastopol yang ditunjuk Rusia, Mikhail Razvozhayev, mengatakan Ukraina telah melancarkkan serangan rudal ke markas Armada Laut Hitam Rusia di Crimea.
“Musuh melancarkan serangan rudal ke markas armada,” kata Razvozhayev melalui Telegram.
Razvozhayev juga mengatakan bahwa pecahan peluru jatuh di dekat Teater Lunacharsky.
Gubernur yang ditunjuk Rusia itu mengatakan layanan operasional telah pergi ke lokasi serangan dan mengatakan informasi mengenai korban sedang diklarifikasi.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan seorang tentara Rusia hilang akibat serangan rudal Ukraina itu.
"Setidaknya satu anggota dinas militer dilaporkan hilang setelah serangan di kota Crimea," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.
"Operasi Ukraina tersebut melibatkan beberapa rudal, lima di antaranya dicegat oleh pasukan Rusia," tambahnya.
Selama sebulan terakhir, Ukraina telah meningkatkan serangan terhadap pangkalan militer Rusia dan instalasi lainnya, termasuk pertahanan udara, di Crimea.
(ian)