2 Ancaman Korban Banjir di Libya, Kekurangan Air Bersih dan Mengungsi ke Wilayah Ranjau Darat

Minggu, 17 September 2023 - 18:55 WIB
loading...
A A A
Di al Badya, pemukiman pesisir sebelah barat Derna, para relawan membagikan pakaian dan makanan.

“Orang-orang meninggalkan rumah mereka tanpa membawa apa-apa, mereka bahkan tidak membawa pakaian dalam,” kata salah satu pengawas inisiatif tersebut, Mohammad Shaheen.

Relawan Abdulnabi mengatakan tim tersebut berasal dari Ajaylat, sekitar 1.200 km jauhnya di Libya barat, yang terpisah dari timur akibat konflik yang berlangsung selama lebih dari satu dekade.

“Masyarakat berkumpul untuk membantu mereka yang terkena dampak,” katanya.

Negara berpenduduk 7 juta jiwa ini tidak memiliki pemerintahan pusat yang kuat sejak pemberontakan yang didukung NATO menggulingkan Muammar Gaddafi pada tahun 2011.

Pemerintahan Libya yang diakui secara internasional Perdana Menteri Abdulhamid al-Dbeibah, yang berbasis di Tripoli di barat, menyebut banjir tersebut sebagai bencana yang belum pernah terjadi sebelumnya. Ketua Dewan Kepresidenan Libya Mohammed al-Menfi menyerukan persatuan nasional.
(ahm)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1138 seconds (0.1#10.140)