Ukraina dan Rusia Saling Klaim Kuasai Desa Dekat Bakhmut

Minggu, 17 September 2023 - 07:47 WIB
loading...
Ukraina dan Rusia Saling...
Ukraina dan Rusia saling klaim kuasai desa dekat Bakhmut. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
KIEV - Selain perang dalam arti sesungguhnya, militer Ukraina dan Rusia juga terlibat perang klaim terkait siapa yang menguasai sebuah desa di dekat Bakhmut, Andriivka.

Komandan pasukan darat Ukraina, Jenderal Oleksandr Syrskyi, mengunggah video ke Telegram yang menunjukkan pemandangan hangus dan terpencil yang menurutnya membuktikan pasukannya telah merebut desa tersebut.

Seorang koresponden radio Hromadske Ukraina mengatakan Andriivka tidak bisa dikenali.

"Kerusakannya sangat parah sehingga tentara tidak tahu di mana harus meletakkan tiang berbendera Ukraina," kata Yanina Lvutina di situs radio tersebut seperti dikutip dari VOA, Minggu (17/9/2023).

Ukraina menganggap Andriivka penting untuk merebut kembali kota Bakhmut yang juga hancur di dekatnya.

Namun Kementerian Pertahanan Rusia membantah klaim Ukraina atas Andriivka. Kantor berita Reuters tidak dapat memverifikasi laporan medan perang tersebut.



Sementara itu, alarm serangan udara berbunyi pada tengah hari di seluruh Ukraina ketika militer negara itu memperingatkan ancaman serangan balistik terhadap pusat-pusat populasi, termasuk wilayah Kiev, Chernihiv, Kharkiv, dan Zaporizhzhia, serta Odesa.

Serangkaian ledakan dilaporkan terjadi di wilayah Kharkiv, meskipun informasi mengenai korban atau kerusakan belum tersedia.

Juga pada hari Sabtu, Menteri Transformasi Digital Ukraina Mykhailo Fedorov mengatakan kepada Reuters bahwa produksi drone Ukraina telah meningkat lebih dari 100 kali lipat sejak tahun lalu.

Ukraina juga sedang menguji sistem kecerdasan buatan, katanya, yang dapat mendeteksi target beberapa kilometer jauhnya, serta memandu drone meskipun ada gangguan dari sistem peperangan elektronik.

“Akan ada lebih banyak drone, lebih banyak serangan, dan lebih sedikit kapal Rusia. Itu sudah pasti,” katanya, merujuk pada serangan baru-baru ini terhadap sasaran angkatan laut Rusia di Laut Hitam.

Dalam pidato video malamnya pada hari Sabtu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berterima kasih kepada sekutu negaranya atas dukungan mereka yang berkelanjutan dalam perang melawan invasi Rusia.

“Minggu ini, kami telah mencapai kemajuan signifikan dalam melaksanakan perjanjian pertahanan yang ada dan paket dukungan lainnya,” katanya.



"Denmark terima kasih atas paket pertahanan baru yang sudah paket ke-12. Peralatan, amunisi, dan rudal untuk pertahanan udara kita," ujarnya.

"Jerman, terima kasih atas bantuan militer gelombang baru. Belgia, partisipasi Anda dalam pelatihan pilot kami disetujui. Terima kasih! Norwegia, keputusan Anda untuk memberikan dana tambahan untuk pemulihan Ukraina. Ini penting. Terima kasih!" tutur Zelensky.

Dia juga menyebut Amerika Serikat dan Korea Selatan atas dukungan mereka.

Sementara itu, dalam laporan intelijen hariannya pada hari Sabtu, Kementerian Pertahanan Inggris memperingatkan kemungkinan realistis bahwa Rusia akan kembali menggunakan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara terhadap sasaran infrastruktur Ukraina di musim dingin.

Kementerian tersebut mengatakan Rusia kemungkinan telah menciptakan persediaan rudal dalam jumlah besar, karena laporan sumber terbuka menunjukkan bahwa Rusia mulai mengurangi penggunaan rudal tersebut pada bulan April.

Laporan itu juga mengatakan bahwa rudal-rudal tersebut berada di jantung dari sebagian besar misi serangan yang diluncurkan Rusia terhadap infrastruktur energi nasional Ukraina antara Oktober dan Maret lalu. Mereka mengizinkan Rusia melepaskan amunisi dari dalam wilayah Rusia.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1575 seconds (0.1#10.140)