Diprotes Warga karena Berisik, AD Inggris Persingkat Latihan Tentara Ukraina
loading...
A
A
A
LONDON - Angkatan Darat Inggris telah mengurangi jam latihan bagi tentara Ukraina di sebuah pangkalan di Kent setelah warga sekitar mengeluhkan kebisingan dan asap dari tempat latihan tersebut. Demikian laporan yang diturunkan surat kabar Inggris, The Times, pada awal pekan ini.
Keputusan tersebut membuat pelatihan yang diterima pasukan Kiev di Inggris dipersingkat.
The Times melaporkan Kementerian Pertahanan Inggris harus mengurangi sepertiga latihan di Lydd Ranges setelah Dewan Kota Lydd menerima sejumlah surat keluhan.
“Ketika Anda mendengar suara 'boom boom' yang terus-menerus, Anda berpikir, 'Yah, saya tidak bisa menutup jendela karena saya butuh udara,'” kata seorang wanita yang telah tinggal di samping pangkalan selama tujuh tahun berkata.
“Saat mereka melepaskannya ledakan yang mereka lakukan menggetarkan rumah. Suatu hari saya sedang menulis surat dan saya menjatuhkan pulpennya karena benar-benar berbunyi 'kaboom,'” imbuhnya seperti dikutip dari RT, Rabu (13/9/2023).
Pria warga setempat lainnya mengatakan kepada The Times bahwa dia ingin fasilitas tersebut ditutup seluruhnya.
“Saya bilang tutup saja,” katanya. “Ledakannya memang sangat berisik. Mereka membuat jendela bergetar,” sambungnya.
Komandan pangkalan Letnan Kolonel Mark Powell mengatakan bahwa keputusan untuk mengurangi pelatihan dibuat untuk menjaga hubungan baik dengan “orang-orang baik Lydd.”
Perekrutan Ukraina biasanya menerima pelatihan lima minggu di fasilitas seperti Lydd Ranges. Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan pada bulan sebelumnya bahwa militernya telah melatih 20.000 tentara Ukraina sejak konflik dengan Rusia dimulai tahun lalu.
Banyak dari pasukan tersebut tidak memiliki pengalaman militer sebelumnya dan kembali ke Ukraina setelah hanya menyelesaikan tutorial dasar tentang keterampilan senjata, pertolongan pertama, dan keahlian lapangan.
Anggota baru yang dilatih oleh Inggris telah mengambil bagian dalam serangan balasan Ukraina terhadap pasukan Rusia, dengan Brigade Serangan Udara ke-82 di Kiev yang dilengkapi dengan tank Inggris dan diawaki oleh tentara yang dilatih di Inggris.
Namun, Ukraina telah menderita banyak korban ketika mencoba menerobos ke selatan melalui jaringan parit dan benteng berlapis-lapis milik Rusia.
Menurut angka terbaru dari Kementerian Pertahanan Rusia, serangan balasan tersebut telah menyebabkan Kiev kehilangan lebih dari 66.000 tentara dan 7.600 senjata berat hanya dalam waktu tiga bulan.
Keputusan tersebut membuat pelatihan yang diterima pasukan Kiev di Inggris dipersingkat.
The Times melaporkan Kementerian Pertahanan Inggris harus mengurangi sepertiga latihan di Lydd Ranges setelah Dewan Kota Lydd menerima sejumlah surat keluhan.
“Ketika Anda mendengar suara 'boom boom' yang terus-menerus, Anda berpikir, 'Yah, saya tidak bisa menutup jendela karena saya butuh udara,'” kata seorang wanita yang telah tinggal di samping pangkalan selama tujuh tahun berkata.
“Saat mereka melepaskannya ledakan yang mereka lakukan menggetarkan rumah. Suatu hari saya sedang menulis surat dan saya menjatuhkan pulpennya karena benar-benar berbunyi 'kaboom,'” imbuhnya seperti dikutip dari RT, Rabu (13/9/2023).
Pria warga setempat lainnya mengatakan kepada The Times bahwa dia ingin fasilitas tersebut ditutup seluruhnya.
“Saya bilang tutup saja,” katanya. “Ledakannya memang sangat berisik. Mereka membuat jendela bergetar,” sambungnya.
Komandan pangkalan Letnan Kolonel Mark Powell mengatakan bahwa keputusan untuk mengurangi pelatihan dibuat untuk menjaga hubungan baik dengan “orang-orang baik Lydd.”
Perekrutan Ukraina biasanya menerima pelatihan lima minggu di fasilitas seperti Lydd Ranges. Kementerian Pertahanan Inggris menyatakan pada bulan sebelumnya bahwa militernya telah melatih 20.000 tentara Ukraina sejak konflik dengan Rusia dimulai tahun lalu.
Banyak dari pasukan tersebut tidak memiliki pengalaman militer sebelumnya dan kembali ke Ukraina setelah hanya menyelesaikan tutorial dasar tentang keterampilan senjata, pertolongan pertama, dan keahlian lapangan.
Anggota baru yang dilatih oleh Inggris telah mengambil bagian dalam serangan balasan Ukraina terhadap pasukan Rusia, dengan Brigade Serangan Udara ke-82 di Kiev yang dilengkapi dengan tank Inggris dan diawaki oleh tentara yang dilatih di Inggris.
Namun, Ukraina telah menderita banyak korban ketika mencoba menerobos ke selatan melalui jaringan parit dan benteng berlapis-lapis milik Rusia.
Menurut angka terbaru dari Kementerian Pertahanan Rusia, serangan balasan tersebut telah menyebabkan Kiev kehilangan lebih dari 66.000 tentara dan 7.600 senjata berat hanya dalam waktu tiga bulan.
(ian)