Korut Tandai Pertemuan Kim Jong-un-Vladimir Putin dengan Luncurkan Rudal Balistik
loading...
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) kembali meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek dari daerah dekat Ibu Kota Pyongyang pada Rabu (13/9/2023). Itu dilakukan beberapa jam jelang pertemuan antara Pemimpin Korut Kim Jong-un dengan Presiden Rusia Vladimir Putin .
Militer Korea Selatan (Korsel) dan pemerintah Jepang mengatakan rudal tersebut diluncurkan ke laut lepas pantai timur Korut.
Para analis mengatakan ini adalah pertama kalinya Korut meluncurkan rudal balistik saat Kim Jong-un berada di luar negeri. Ini menunjukkan peningkatan tingkat delegasi dan sistem kendali yang lebih baik untuk program nuklir dan rudal negara tersebut.
Untuk diketahui, Kim Jong-un hanya melakukan tujuh kali perjalanan ke luar negeri selama 12 tahun berkuasa di mana semuanya dilakukan pada tahun 2018 dan 2019. Ia juga sempat melintasi perbatasan antar-Korea sebanyak dua kali seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu di Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut kompatriotnya dari Korut Kim Jong-un di kosmodrom Rusia. Pilihan untuk bertemu di Vostochny Cosmodrome – yang merupakan simbol ambisi Rusia sebagai kekuatan di luar angkasa – sangatlah penting, karena Korut dua kali gagal meluncurkan satelit pengintai dalam empat bulan terakhir.
“Saya senang bertemu Anda,” kata Putin sebelumnya saat menyambut Kim Jong-un di Vostochny Cosmodrome, sebuah fasilitas peluncuran ruang angkasa modern di wilayah Amur di Timur Jauh Rusia.
“Ini adalah kosmodrom baru kami,” terang Putin kepada koleganya itu.
Terkait agenda pertemuan, Putin mengatakan dia dan pemimpin Korut Kim Jong-un akan membahas program satelit Pyongyang.
Kim Jong-un telah menjadikan peluncuran satelit mata-mata sebagai prioritas utama, seiring ia mendorong negaranya yang memiliki senjata nuklir untuk meningkatkan pengembangan rudal balistik, drone, dan kapal selam serang.
Militer Korea Selatan (Korsel) dan pemerintah Jepang mengatakan rudal tersebut diluncurkan ke laut lepas pantai timur Korut.
Para analis mengatakan ini adalah pertama kalinya Korut meluncurkan rudal balistik saat Kim Jong-un berada di luar negeri. Ini menunjukkan peningkatan tingkat delegasi dan sistem kendali yang lebih baik untuk program nuklir dan rudal negara tersebut.
Untuk diketahui, Kim Jong-un hanya melakukan tujuh kali perjalanan ke luar negeri selama 12 tahun berkuasa di mana semuanya dilakukan pada tahun 2018 dan 2019. Ia juga sempat melintasi perbatasan antar-Korea sebanyak dua kali seperti dikutip dari Reuters.
Sementara itu di Moskow, Presiden Rusia Vladimir Putin menyambut kompatriotnya dari Korut Kim Jong-un di kosmodrom Rusia. Pilihan untuk bertemu di Vostochny Cosmodrome – yang merupakan simbol ambisi Rusia sebagai kekuatan di luar angkasa – sangatlah penting, karena Korut dua kali gagal meluncurkan satelit pengintai dalam empat bulan terakhir.
“Saya senang bertemu Anda,” kata Putin sebelumnya saat menyambut Kim Jong-un di Vostochny Cosmodrome, sebuah fasilitas peluncuran ruang angkasa modern di wilayah Amur di Timur Jauh Rusia.
“Ini adalah kosmodrom baru kami,” terang Putin kepada koleganya itu.
Terkait agenda pertemuan, Putin mengatakan dia dan pemimpin Korut Kim Jong-un akan membahas program satelit Pyongyang.
Kim Jong-un telah menjadikan peluncuran satelit mata-mata sebagai prioritas utama, seiring ia mendorong negaranya yang memiliki senjata nuklir untuk meningkatkan pengembangan rudal balistik, drone, dan kapal selam serang.