Suriah Tuntut AS Bayar Minyak yang Dicuri

Selasa, 12 September 2023 - 21:30 WIB
loading...
Suriah Tuntut AS Bayar...
Suriah tuntut AS bayar ladang minyak yang dicuri. Foto/Ilustrasi/Sindonews
A A A
DAMASKUS - Suriah mendesak PBB untuk mengambil tindakan terhadap Amerika Serikat (AS) atas pendudukannya di sebagian wilayah Suriah, serta ekstraksi ilegal sumber daya alam di wilayah tersebut. Begitu laporan kantor berita pemerintah Suriah, SANA.

Damaskus juga menuntut kompensasi dari Washington atas apa yang digambarkannya sebagai “penjarahan” atas gas dan minyak negara tersebut.

Dalam sebuah artikel pada hari Minggu, SANA mengutip surat yang dikirim oleh Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, serta Albania, yang menjabat sebagai presiden Dewan Keamanan PBB pada bulan September.

Di dalamnya, diplomat Suriah meminta badan internasional tersebut untuk mengakhiri pelanggaran hukum internasional dan Piagam PBB yang dilakukan AS, yang secara ilegal menempatkan pasukan di timur laut dan tenggara negara tersebut.



Kementerian tersebut mengklaim bahwa selain itu, Washington dan kelompok militan sekutunya juga bersalah karena menjarah kekayaan dan sumber daya strategis negara itu.

Menurut perkiraan yang dikutip dalam surat tersebut, kerugian langsung dan tidak langsung yang ditimbulkan oleh militer AS terhadap sektor minyak dan kekayaan mineral Suriah dari tahun 2011 hingga 2023 berjumlah USD115,2 miliar.

Surat tersebut diakhiri dengan tuntutan agar para pejabat Amerika dimintai pertanggungjawaban atas pencurian-pencurian ini dan pemerintah Amerika dipaksa untuk memberikan kompensasi atas pencurian-pencurian tersebut.

Mereka juga menyerukan penarikan seluruh personel militer Amerika dari Suriah dan mengembalikan seluruh ladang minyak dan gas di bawah kendali pemerintah seperti dilansir dari RT, Selasa (12/9/2023).



Akhir bulan lalu, ketua Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, meramalkan bahwa kehadiran militer AS di negara tersebut akan terus berlanjut di masa mendatang.

Berbicara kepada stasiun televisi milik Yordania, Al-Mamlaka, Milley menekankan bahwa Washington tidak akan meninggalkan Timur Tengah secara keseluruhan.

Milley mencontohkan bahaya yang ditimbulkan oleh sisa-sisa ISIS di wilayah tersebut. Ia juga mengakui bahwa minyak adalah salah satu alasan utama AS tidak akan menarik diri dari wilayah tersebut.

Suriah mengalami konflik pada tahun 2011 ketika kelompok oposisi bangkit melawan pemerintahan Presiden Bashar Assad. Pada tahun 2015, Assad mengundang militer Rusia untuk membantu pasukannya dalam memerangi ISIS. Washington telah meluncurkan kampanye militernya sendiri satu tahun sebelumnya, namun bukan atas undangan Damaskus.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2264 seconds (0.1#10.140)