5 Tokoh Luar Negeri yang Dijadikan Nama Jalan Indonesia

Senin, 11 September 2023 - 16:30 WIB
loading...
5 Tokoh Luar Negeri yang Dijadikan Nama Jalan Indonesia
Jalan Layang Tol Syekh Mohammed Bin Zayed. Foto/SINDOnews
A A A
BANDUNG - Tak jarang tokoh luar negeri dijadikan nama jalan di Indonesia. Indonesia adalah negara yang kaya akan budaya dan sejarahnya.

Salah satu cara yang menarik untuk memahami sejarah dan hubungan diplomatik Indonesia dengan negara lain adalah melalui penggunaan nama jalan.

Di berbagai kota dan daerah di Indonesia, kita dapat menemukan nama-nama jalan yang diambil dari tokoh-tokoh terkenal dari luar negeri.

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa tokoh luar negeri yang dijadikan nama jalan di Indonesia:

Tokoh Luar Negeri yang Dijadikan Nama Jalan Indonesia

1. Louis Pasteur


Nama Pasteur sangat awam di telinga masyarakat Indonesia, khususnya warga Bandung, Jawa Barat. Pasalnya Pasteur merupakan salah satu nama jalan yang cukup terkenal di kota kembang itu.

Sejarah mencatat, asal usul nama jalan ini berasal dari nama seorang kimiawan dan ahli biologi asal Prancis, bernama Louis Pasteur.

Semasa hidup, Louis Pasteur merupakan ahli terkenal karena teknik pasteurisasinya. Sebuah proses pengawetan minuman dengan cara mematikan bakteri

Penamaan jalan ini dipengaruhi oleh adanya perusahaan Bio Farma di sepanjang jalan tersebut. Salah satu fokus utama Bio Farma adalah produksi vaksin, yang konsep dasarnya berasal dari penemuan yang diatribusikan kepada Louis Pasteur.

2. Patrice Lumumba


Selanjutnya adalah Jalan Patrice Lumumba yang merupakan bentuk penghormatan terhadap salah satu tokoh asal Kongo. Berlokasi di Kemayoran, Jakarta Barat, nama jalan ini diresmikan oleh Presiden Soekarno.

Jalan Patrice Lumumba, yang diambil dari nama tokoh dan pemimpin kemerdekaan Kongo, mengingatkan kita pada perjuangan yang gigih dalam melawan kolonialisme Belgia dan semangat demokrasi.

Meskipun namanya telah digantikan menjadi Jalan Angkasa, Lumumba tetap menjadi simbol penting dalam perjuangan melawan kolonialisme dan imperialisme serta mengingatkan kita akan pentingnya Konferensi Asia Afrika yang berawal di Bandung pada tahun 1955 dalam memperjuangkan kemerdekaan dan perdamaian di seluruh dunia.

3. Mohamed bin Zayed


Jalan Tol layang yang membentang dari Jakarta hingga Cikampek sepanjang 36,84 kilometer awalnya dikenal sebagai Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated.

Jalan ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 12 Desember 2019. Namun, sejak bulan April 2021, nama resminya berubah menjadi Jalan Layang MBZ Sheikh Mohammed Bin Zayed.

Perubahan nama ini dilakukan sebagai penghormatan terhadap Putra Mahkota Abu Dhabi, Sheikh Mohamed Bin Zayed, sebagai tanda penghargaan atas hubungan diplomatik yang telah berlangsung selama 45 tahun antara Uni Emirat Arab (UAE) dan Indonesia.

4. Rudolf Bosscha


Karel Albert Rudolf Bosscha adalah tokoh yang sangat berperan dalam perkembangan perkebunan teh di Pangalengan, Bandung, Jawa Barat, dan juga berkontribusi besar dalam berbagai aspek pembangunan sosial dan infrastruktur di kota Bandung.

Namanya diabadikan menjadi nama jalan sebagai penghargaan atas sumbangannya yang berkesan hingga saat ini.

Bosscha sangat aktif dalam memberikan kontribusi untuk kepentingan sosial dan perkembangan kota Bandung. Ini termasuk mendukung proyek seperti Observatorium Bintang Bosscha di Lembang.

Selain itu, Bosscha juga terlibat dalam mendukung perkembangan Telefoon Maatschappij voor Bandoeng en Preanger (sekarang PT INTI) dan pembangunan kompleks Nederlands-Indische Jaarbeurs yang saat ini menjadi kantor kodam.

5. Jawaharlal Nehru


Jalan PJ Nehru di Medan, Sumatera Utara, dinamai berdasarkan tokoh India, Pandit Jawaharlal Nehru, yang merupakan perdana menteri India dari 1947 hingga 1964.

Nehru adalah pemimpin kemerdekaan India dan menjadi perdana menteri pertama setelah kemerdekaan.

Selain itu, dia memiliki peran penting dalam politik internasional pasca-perang dunia. Kedekatannya dengan Indonesia dan perannya dalam gerakan non blok membuatnya diabadikan menjadi nama jalan di Medan, di mana juga banyak warga keturunan India.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2295 seconds (0.1#10.140)